Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Nusa Tenggara Barat menggandeng 80 pelaku usaha sebagai mitra kerja untuk mencapai target serapan gabah sebanyak 115.000 ton atau 70.000 ribu ton setara beras pada 2020.Kami menjalin kerja sama dengan 80 mitra yang tersebar di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa
"Kami menjalin kerja sama dengan 80 mitra yang tersebar di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Abdul Muis, di Mataram, Sabtu.
Ia menyebutkan realisasi serapan hingga Juni 2020 sudah mencapai 99.092 ton gabah kering giling (GKG) atau 49.546 ton setara beras. Seluruhnya dibeli dari petani di 10 kabupaten/kota di NTB, untuk dijadikan stok pangan nasional.
Realisasi penyerapan beras Bulog Wilayah NTB berada di posisi lima nasional. Sementara posisi pertama dicapai oleh Kantor Wilayah Bulog Sulselbar dengan capaian 98.787 ton dari target sebanyak 225.200 ton.
Sementara Jawa Barat diposisi kedua dengan capaian serapan beras sebanyak 96.606 ton dari target 213.400 ton. Posisi ketiga dicapai Jawa Timur dengan jumlah serapan beras sebanyak 84.850 ton dari target 208.900 ton, dan Jawa Tengah sebanyak 52.378 ton dari target 173.800 ton hingga akhir 2020.
"Target pengadaan beras secara nasional sebanyak 1.192.200 ton dan sudah terealisasi sebanyak 552.419 ton hingga 26 Juni 2020," ujar Muis.
Pria yang baru satu minggu menjabat sebagai Pimpinan Wilayah Bulog NTB itu, optimis bisa mencapai target, bahkan lebih hingga akhir tahun. Sebab, masih ada aktivitas panen padi meskipun sudah memasuki musim kemarau. Panen padi tersebut banyak dilakukan para petani di Kabupaten Sumbawa, Pulau Sumbawa.
Muis juga mengaku sudah turun langsung ke lapangan untuk memonitor situasi panen padi dan melakukan pertemuan dengan para mitra Bulog, khususnya di Kabupaten Sumbawa sebagai sentra penghasil padi terbesar di NTB.
"Dari hasil pemantauan situasi dan umur tanaman padi di Sumbawa, dan pertemuan dengan para mitra serta stok gabah mitra yang masih banyak di penggilingan, saya optimis target serapan gabah bisa tercapai, bahkan lebih," ucapnya pula.
Menurut dia, proses pengadaan gabah atau beras masih terus berlangsung, baik di kantor wilayah maupun di tiga kantor cabang, yakni Bulog Cabang Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima.
"Pengadaan masih terus berjalan dan rata-rata 300 ton setara beras yang masuk ke gudang Bulog per hari," kata Muis.
Baca juga: Bulog tunggu persetujuan Kementerian BUMN terkait investasi di Sumbawa
Baca juga: Bulog bangun pengolahan beras dan penyimpanan jagung moden di NTB
Baca juga: Bulog NTB siap memasok beras untuk ekspor
Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020