• Beranda
  • Berita
  • "Rapid test" di Stasiun Bogor-Bojong Gede temukan 15 orang reaktif

"Rapid test" di Stasiun Bogor-Bojong Gede temukan 15 orang reaktif

27 Juni 2020 15:35 WIB
"Rapid test" di Stasiun Bogor-Bojong Gede temukan 15 orang reaktif
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil meninjau AKB di KRL Commuterline di Stasiun Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kota Bogor, Jumat (26/6/2020). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar/am.

Masyarakat yang akan melakukan perjalanan siap-siap dengan protokol kesehatan

Sebanyak 15 orang dari 857 orang pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede yang menjalani rapid test hasilnya reaktif COVID-19, kata Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik Kurrohman.

"Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR," kata Dedi Taufik, Sabtu.

Hasil tersebut diperoleh seusai Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar tes masif bagi pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede dan Gugus tugas provinsi menyediakan sekitar 1.000 hingga 1.500 rapid test dan swab test.

Dedi menyatakan, tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).

Namun, kata ia, menumbuhkan kedisiplinan pelaku perjalanan menerapkan protokol kesehatan amat krusial dalam penanganan COVID-19 di Jabar.

Baca juga: Delapan orang reaktif dari hasil tes cepat COVID-19 di Stasiun Bogor

Baca juga: Penumpang KRL antusiasme jalani rapid test di Stasiun Bogor


"Kedisiplinan dan kewaspadaan harus tetap kami tingkatkan. Produktivitas kami tingkatkan, tetapi tingkat kewaspadaan dan kedisiplinan perlu melalui protokol kesehatan," ujarnya.

Hal senada dikatakan Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Hery Antasari.

Menurut Hery tes masif dan operasi gabungan dapat memicu kedisiplinan masyarakat, seperti memeriksa kondisi sendiri dan mempersiapkan masker maupun hand sanitizer sebelum bepergian.

"Masyarakat yang akan melakukan perjalanan siap-siap dengan protokol kesehatan dan mengantisipasi agar tidak diputar balik. Mereka tidak akan nekat melakukan perjalanan dalam kondisi tidak sehat. Itu yang terpenting," kata Hery.

Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat mobilitas warga Jabar yang keluar-masuk DKI Jakarta di kedua stasiun itu tinggi.

"Kami akan mengecek selalu pintu-pintu masuk ke Jabar. Seperti pekan lalu, kami mengadakan operasi gabungan dan tes masif di kawasan puncak," kata Siska.

Baca juga: Seorang penumpang Garuda yang tiba di Sorong positif COVID-19

Baca juga: Tiga calon penumpang batal berangkat karena tes cepat COVID-19 reaktif

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020