• Beranda
  • Berita
  • 2.000 orang tak pakai masker di Jakpus kena sanksi

2.000 orang tak pakai masker di Jakpus kena sanksi

27 Juni 2020 18:07 WIB
2.000 orang tak pakai masker di Jakpus kena sanksi
Warga mendapatkan sanksi menyapu jalan karena melanggar protokol kesehatan saat inspeksi pendisiplinan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (14/6/2020). Pendisiplinan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pedagang tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pasar. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Sebanyak 2.000 orang yang melanggar protokol kesehatan terkait penggunaan masker telah dikenai sanksi kerja sosial oleh Satpol PP Jakarta Pusat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

"Selama masa transisi ini saja, kami sudah memberikan sanksi kerja sosial kepada 2.000 orang yang tidak pakai masker," kata Kasatpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan saat dihubungi, Sabtu.

Menurut Bernard, protokol kesehatan berupa penggunaan masker selama pandemi COVID-19 seharusnya sudah menjadi kebiasaan namun tetap saja banyak yang melanggar aturan itu.

"Setiap hari ada saja kita memberi sanksi. Apalagi orang-orang yang ga pakai masker jumlahnya banyak," kata Bernard.

Orang-orang yang dikenai sanksi kerja sosial itu biasanya tidak memiliki uang untuk membayar denda sebesar Rp250.000 sehingga mereka memilih menggunakan rompi dan membersihkan fasilitas umum.

Baca juga: Tempat hiburan buka tanpa pembatasan jadi persoalan serius COVID-19
Baca juga: DPRD DKI minta Pemprov tindak tegas industri hiburan langgar PSBB
Petugas gabungan memberikan hukuman push up kepada warga yang tidak memakai masker saat razia penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Selasa (28/4/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pras.
Pada saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) minggu lalu, dari 40 orang yang terjaring tidak memakai masker hanya tiga orang yang mau membayar denda, sisanya menjalani sanksi kerja sosial.

"Mereka kadang ga punya uang (untuk bayar denda). Jadi memilih melakukan sanksi kerja sosial sesuai pergub," ujar Bernard.

Meski di masa PSBB transisi sudah banyak kegiatan di luar ruangan yang diperbolehkan, Bernard mengatakan, pihaknya tetap mengupayakan pengawasan ketat untuk penerapan protokol kesehatan.

"Kita tetap upayakan usaha maksimal penjagaan. Mulai dari penerapan protokol kesehatan, berjaga di pos pantau, berjaga untuk pemeriksaan SIKM," katanya.

Di pasar juga tiap hari ada tiga petugas. "Lalu di mal-mal juga kita jaga. Jadi ya masyarakat tetap harus jaga protokol kesehatan," ujar Bernard.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020