"Evakuasi berjalan lancar tanpa hambatan," kata Humas Basarnas Banten Sito Warsito saat dihubungi, Minggu.
Saat ini, jenazah mahasiswa tersebut dibawa ke Puskesmas Bayah untuk dilakukan autopsi sambil menunggu kedatangan keluarganya.
Jenazah Muhammad Aulian ditemukan nelayan setempat pada Minggu pukul 07.30 WIB dengan kondisi mengambang dengan radius sekitar 3,5 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
Penemuan jenazah itu, mereka nelayan melaporkan ke Tim SAR gabungan hingga dilakukan evakuasi dengan menggunakan perahu karet.
"Kami bersama tim gabungan lainnya sepanjang Jumat (26/6) sudah melakukan penyisiran di sekitar pesisir pantai Pulau Manuk, namun tidak ditemukan," ujarnya.
Ia mengatakan, kecelakaan laut yang menimpa Muhammad Aulian itu saat foto selfi bersama tiga rekannya secara tiba-tiba dihantam gelombang tinggi sehingga hanyut di bawa arus.
Mereka mengunjungi kawasan wisata Pulau Manuk dengan tiga rekannya yang kini dalam kondisi selamat.
Mahasiswa dari Bogor itu sangat disayangkan karena kawasan wisata Pulau Manuk ditutup karena adanya pandemi COVID-19, namun mereka nekat masuk lewat pintu belekang.
"Kami minta pengunjung pantai selatan agar waspada terhadap gelombang karena ombaknya cukup besar dan bisa menimbulkan kecelakaan laut," katanya.
Baca juga: Basarnas : Korban tenggelam di perairan Lamakera belum ditemukan
Baca juga: Tim gabungan sisir pantai cari korban kapal tenggelam Pulau Gosong
Baca juga: Polres Indramayu evakuasi 17 ABK korban kapal tenggelam
Baca juga: Kapten kapal hilang di perairan Batam ditemukan di perairan Singapura
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020