Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mendorong pemanfaatan teknologi pra cetak untuk pembangunan rumah susun (Rusun) di berbagai daerah.Penggunaan beton pra cetak akan mempercepat pembangunan rumah susun di Indonesia
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Senin, menyatakan, adanya teknologi pra cetak diharapakan selain mempermudah proses pembangunan juga mempersingkat waktu pembangunan hunian vertikal.
"Penggunaan beton pra cetak akan mempercepat pembangunan rumah susun di Indonesia," kata Khalawi Abdul Hamid.
Khalawi menambahkan, proses dan waktu pembangunan Rusun dengan memanfaatkan teknologi beton pra cetak akan lebih cepat dibanding dengan pembangunan dengan cara konvensional.
Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan ke depan pelaksanaan pembangunan Rusun di Indonesia ke depan bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas hasil pembangunan.
Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, Program Sejuta Rumah yang akan dilaksanakan pemerintah pada tahun-tahun mendatang juga akan diarahkan pada pembangunan hunian vertikal di sejumlah provinsi di Indonesia.
Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa lahan perumahan yang semakin terbatas mau tidak mau juga akan membuat Pemda untuk mendorong masyarakatnya tinggal di Rusun.
Sistem pracetak ini, imbuhnya, juga sudah lulus uji coba dari Puskim Balitbang Kementerian PUPR.
Selain itu, ujar dia, teknologi pra cetak ini memiliki keunggulan mutu, keunggulan kecepatan, lebih kedap suara, lebih kedap terhadap panas.
"Ditjen Perumahan mempunyai Program Sejuta Rumah di kota-kota besar di Indonesia yang berbentuk tower Rusun. Jadi dengan teknologi pra cetak ini kami bisa mempercepat proses pembangunannya," ujar Khalawi.
Baca juga: Himperra ingin PUPR terbitkan ketetapan izin rusun bertingkat rendah
Baca juga: PUPR serahterimakan Rusun Mahasiswa Kabupaten Pesisir Selatan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020