"Saya sudah minta agar setiap daerah memiliki target yang pasti, berapa yang sebenarnya ditargetkan keluar dari program. Kalau memang harus diisi lagi, dicari peserta yang baru karena setelah pandemi saya yakin akan lebih banyak keluarga miskin yang baru," kata Mensos pada webinar terkait PKH yang dipantau di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, akibat pandemi COVID-19 semakin banyak warga yang miskin yang mungkin belum pernah mendapatkan atau mengikuti program bantuan apapun.
Baca juga: Mensos bagi-bagi bansos di Konser 7 Ruang
"Karena itu harus dilihat lagi dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ikut yang benar-benar sudah saatnya digraduasikan ya kita graduasi. Jangan kita pelihara terus, nanti diisi oleh KPM baru yang saya yakin masih banyak di luar sana karena dampak ekonomi dari COVID-19 ini begitu dahsyat, kita masukkan ke PKH," jelasnya.
Menurut dia, keluarga miskin menjadi sejahtera memang tidak mudah antara lain karena ada faktor ketidaksamaan persepsi atau tujuan dari keluarga yang didampingi itu sendiri.
Ada keluarga yang memang memiliki semangat tinggi untuk keluar dari kemiskinan, namun banyak juga keluarga yang menikmati PKH sehingga tidak memiliki semangat atau keinginan yang tinggi untuk keluar dari kemiskinan.
Menurut dia, untuk memastikan KPM benar-benar graduasi merupakan tugas Pendamping PKH karena yang mengerti kondisi KPM adalah para pendamping.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan ke warga Tangerang terdampak COVID-19
Mensos juga meminta Pendamping PKH untuk mendata kembali dengan cermat apakah KPM yang ikut PKH memang masih layak sebagai peserta atau tidak. Jika tidak layak maka diusulkan untuk diganti dengan yang lain yang lebih layak.
"Saya banyak mendapatkan masukan termasuk kritikan bahwa di beberapa daerah ada cukup banyak keluarga yang dari sisi rumah sudah tidak layak jadi peserta PKH tapi masih jadi KPM," tambah Mensos Juliari.
Ia mengusulkan dan meminta ditindaklanjuti agar ada ukuran yang disepakati dalam menggraduasi KPM sehingga keluarga tersebut harus mundur dari PKH.
KPM yang graduasi selama ini karena kesadaran sendiri tingkat kesejahteraannya sudah meningkat atau secara alami karena syarat sebagai peserta sudah tidak terpenuhi yaitu bukan ibu hamil, tidak memiliki anak usia dini dan anak sudah lulus SMA.***3***
Baca juga: Mensos minta pendamping PKH fokus percepat penanganan kemiskinan
Baca juga: Mensos pastikan bansos sembako tahap enam tuntas 15 Juli
Baca juga: Mensos sebut 18 juta nama di DTKS akan diperbaiki
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020