Dolar AS sedikit lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menyesuaikan posisi untuk akhir kuartal dan mempertimbangkan peningkatan kasus Virus Corona di beberapa negara bagian AS terhadap peningkatan data ekonomi.Kami hanya punya satu hari lagi tersisa di bulan ini dan pasar bersiap untuk data pekerjaan pada Kamis
Laporan pekerjaan Kamis (2/7/2020) untuk Juni juga merupakan faktor dalam penyesuaian portofolio.
“Ini kurang lebih hanya penyesuaian posisi. Kami hanya punya satu hari lagi tersisa di bulan ini dan pasar bersiap untuk data pekerjaan pada Kamis," kata Analis Senior Pasar Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, di Washington.
Para pengusaha AS diperkirakan untuk menambah tiga juta pekerjaan pada Juni, menurut estimasi median ekonom yang disurvei oleh Reuters. Namun, proyeksi sangat bervariasi di antara para ekonom, dari hanya 405.000 pekerjaan hingga sembilan juta.
Data pada Senin (29/6/2020) menunjukkan bahwa kontrak untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki atau rumah bekas di AS rebound dengan rekor tertingginya pada Mei.
Baca juga: Harga emas naik 0,9 dolar, investor tetap khawatir naiknya COVID-19
Kekhawatiran tentang pelemahan baru telah meningkat, namun seperti Texas, Florida dan California adalah di antara negara-negara bagian AS untuk memundurkan pembukaan kembali dan menutup bisnis seperti bar untuk memperlambat penyebaran Virus Corona.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik tipis 0,08 persen menjadi 97,56.
Euro menguat 0,11 persen menjadi 1,1229 dolar AS.
Baca juga: Saham Inggris menguat 3 hari beruntun, Indeks FTSE 100 naik 66,47 poin
Baca juga: Saham Prancis "rebound," Indeks CAC 40 naik 0,73 persen
Rata-rata pergerakan euro 50 hari bergerak di atas rata-rata pergerakan 200 hari, yang dikenal sebagai golden cross, pada Jumat (26/6/2020), yang dapat menunjukkan bahwa mata uang tunggal kemungkinan akan naik dalam satu atau dua bulan mendatang.
Paul Ciana, seorang analis teknis di Bank of America, mengatakan dalam sebuah laporan pada Senin (29/6/2020) bahwa hanya ada enam sinyal yang disebut golden cross dalam mata uang ketika rata-rata pergerakan 200 hari juga naik sejak euro mulai diperdagangkan pada 1999. Dalam lima dari enam kali ini euro lebih tinggi 45-50 hari kemudian.
Dolar menguat 0,45 persen terhadap yen Jepang menjadi 107,69 yen.
Baca juga: Saham Jerman melambung, Indeks DAX 30 ditutup melonjak 142,73 poin
Sterling melemah ke level terendah satu bulan terhadap greenback di tengah kekhawatiran tentang bagaimana pemerintah Inggris akan membayar program infrastruktur yang direncanakan.
Ada juga keraguan tentang apakah Inggris akan menyegel pakta perdagangan dengan Uni Eropa karena sedikit kemajuan telah dibuat dalam menyetujui hubungan masa depan Inggris dengan blok, yang keluar pada 31 Januari.
Pound terakhir turun 0,41 persen pada 1,2283 dolar.
Baca juga: Saham Spanyol berbalik menguat, Indeks IBEX 35 melambung 1,39 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020