• Beranda
  • Berita
  • Presiden perintahkan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z

Presiden perintahkan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z

30 Juni 2020 13:47 WIB
Presiden perintahkan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z
Penyerahan donasi penanganan Covid-19 dari salah satu investor Korea Selatan Abill Korea Co.,Ltd. ANTARA/HO-BKPM/am.

Kalau urus izin sulit, saya perintahkan ke kepala BKPM, urus dari A sampai Z, selesaikan sehingga investor merasa dilayani

Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dapat melayani keperluan investor di Indonesia dari A-Z.

"Kalau urus izin sulit, saya perintahkan ke kepala BKPM, urus dari A sampai Z, selesaikan sehingga investor merasa dilayani. Ini penting sekali," kata Presiden Jokowi di kawasan industri terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa.

Selain meninjau tempat tersebut, Presiden Jokowi juga akan melihat pemaparan terkait relokasi investasi asing ke Indonesia.

"Saya sudah perintahkan ke menteri, kepala BKPM, untuk industri-industri yang akan relokasi dari China ke Indonesia baik dari Jepang, Korea, Taiwan, Amerika negara manapun, beri pelayanan sebaik-baiknya," tambah Presiden.

Dua pelayanan yang ditekankan Presiden Jokowi adalah terkait izin dan penyediaan lahan.

"Tadi saya tanya ke beberapa investor sudah ada tanah misal di Serang, Bekasi, tidak ada masalah. Tapi yang ada masalah kita 'back up' bantu agar masalah bisa diselesaikan, tapi yang belum memiliki lahan tanah silakan gunakan kawasan industri Batang," ungkap Presiden.

Menurut Presiden, kawasan industri Batang seluas total 4.000 hektare sudah siap seluas 450 hektare.

"Langsung, misal ada perusahaan, misalnya LG mau pindah silakan langsung masuk, tidak usah urus apa-apa, yang urus semua dari kepala BPKP dibantu gubernur dan bupati yang ada di sana," tambah Presiden.

Semua pelayanan prima itu bertujuan untuk membuka lapangan kerja sebesar-besarnya bagi masyarakat.

"Saya tidak mau lagi, tadi ada potensi 119 perusahaan akan relokasi dari China keluar, jangan sampai kita tidak mendapatkan perusahaan-perusahaan itu untuk mau masuk ke Indonesia," ungkap Presiden.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, kawasan industri Batang seluruhnya berada di bawah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.

"Jadi tidak ada isu relokasi dan mandeknya perizinan karena semua di bawah kepemilikan PTPN IX dan kita ingin memadukan kawasan industri Brebes, Kendal dan tidak kalah pentingnya kawasan pariwisata Borobodur. Kawasan Industri Batang ini dimaksudkan agar Pulau Jawa punya sentra manufaktur kawasan industri yaitu di Cikarang-Jawa Barat, Gresik-Jawa Timur dan konsolidasi 3 kawasan industri di Jawa Tengah sebagai 'hub'," jelas Erick.

Hingga saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang memastikan diri untuk relokasi dan bergabung dalam Kawasan Industri Batang. Ketujuh perusahaan tersebut yaitu:

Pertama, PT Meiloon Technology Indonesia, merelokasi pabrik dari Suzhou, China. Pabrik di Taiwan dan China merupakan pusat produksi untuk pasar global

Kedua, PT Sagami Indonesia, merelokasi pabrik dari Shenzen, China karena biaya pabrik dan tenaga kerja di indonesia lebih kompetitif dari China.

Ketiga, PT CDS Asia (Alpan) merelokasi pabrik dari Xiamen, China karena tarif impor produknya dari Indonesia ke Amerika 0 persen dibanding tarif 25 persen dari China ke Amerika.

Keempat, PT Kenda Rubber Indonesia, merelokasi pabrik dari Shenzen, China karena peningkatan permintaan pasar di Indonesia.

Kelima, PT Denso Indonesia merelokasi pabrik dari Jepang karena memandang Indonesia sebagai lokasi terbaik setelah melakukan riset ke berbagai negara di kawasan ASEAN

Keenam, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, merelokasi dari China karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar basis ekspor bagi beberapa kategori produk "home appliances".

Ketujuh, PT LG Electronics Indonesia, merelokasi dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia.

Selain tujuh perusahaan itu, ada 17 perusahaan yang berniat merelokasi industrinya ke Indonesia dengan total investasi 37 miliar dolar AS dan perkiraan serapan tenaga kerja sebanyak 112.000 orang.

Baca juga: Bahlil: investor tak perlu beli lahan di kawasan industri Batang
Baca juga: Presiden: Indonesia harus jadi tujuan relokasi investasi

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020