• Beranda
  • Berita
  • COVID-19 tidak bermutasi, jumlah positif belum capai puncak

COVID-19 tidak bermutasi, jumlah positif belum capai puncak

1 Juli 2020 10:49 WIB
COVID-19 tidak bermutasi, jumlah positif belum capai puncak
Warga mengantre untuk menjalani tes asam nukleat di sebuah lokasi pengujian sementara menyusul merebaknya kembali virus Corona baru atau COVID-19 di Kota Beijing, China, Selasa (30/6/2020). Otoritas Kesehatan China pada hari Selasa (30/6) melaporkan 19 kasus virus corona baru di daratan untuk 29 Juni, naik dari 12 hari sebelumnya. Tidak ada kematian baru. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/wsj.

Situasi di beberapa negara tidak terkendali dan semakin buruk,

Hasil pemantauan global COVID-19 menunjukkan bahwa virus corona jenis baru tersebut tidak bermutasi, sedangkan jumlah kasus positif saat ini belum mencapai puncaknya.

Kepala Epidemiolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) Wu Zunyou mengatakan bahwa hasil pemantauan global tersebut merupakan kabar gembira bagi penelitian dan pengembangan vaksin seperti dikutip media penyiaran setempat, Rabu.

Jumlah kasus di Beijing diperkirakan akan turun menjadi nol dalam sepekan karena kasus yang ditemukan baru-baru ini kebanyakan dari kalangan orang-orang yang dikarantina dan diobservasi dalam rentang waktu empat hingga 13 hari.

Baca juga: China umumkan data genom COVID-19 di Beijing, asalnya dari Eropa
Baca juga: Corona muncul lagi di Beijing, Liga China makin sulit bergulir lagi


Meskipun demikian Wu tetap mengingatkan pemerintahannya tidak boleh melonggarkan tindakan penanggulangan dan pencegahan wabah dan harus terus dilakukan sampai penghabisan.

Saat jumlah kasus positif COVID-19 di dunia telah mencapai angka 10 juta dan total kematiannya sebanyak 500 ribu, Wu menganggapnya bahwa angka itu belum mencapai puncak, namun akan terus meroket dalam waktu dekat ini.

Ia memperkirakan peningkatan kasus dari 10 juta ke 20 juta akan membutuhkan waktu yang relatif cepat karena sebagian besar negara tidak melakukan langkah-langkah efektif dalam pencegahan pandemi, kecuali China dan sebagian kecil negara lainnya.

"Situasi di beberapa negara tidak terkendali dan semakin buruk," kata Wu. 

Baca juga: Perusahaan China: Hasil uji calon vaksin corona menjanjikan
Baca juga: China catat 17 kasus baru COVID-19, termasuk 14 di Beijing

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020