Petenis 25 tahun itu berhasil memaksa Jessy melakukan sejumlah kesalahan pada set pertama untuk membuatnya memenangi set tersebut.
Spesialis ganda Jessy memperbaiki permainannya pada set kedua untuk memaksakan dimainkannya tiebreak. Namun Aldila tetap mampu mengamankan kemenangan.
Aldila bersyukur dengan adanya kompetisi ini, yang menurut dia sangat berguna untuk menjaga kebugaran para atlet pelatnas tenis.
Baca juga: Kompetisi-kompetisi dibatalkan, Aldila tetap rutin berlatih tenis
Baca juga: PP Pelti terbitkan protokol kesehatan latihan tenis
"Kami sudah libur dari pertengahan Maret. Jadi kurang lebih empat bulan. Simulasi ini bisa jadi latihan biasa. Terus latihan mental kompetisi juga. Ini juga agar kami tidak lupa rasanya bertanding seperti apa,” kata Aldila seusai pertandingan.
Peraih medali emas Asian Games 2018 kategori ganda campuran itu menyapu bersih kemenangan atas rekan-rekannya sesama anggota pelatnas selama kompetisi internal dengan format round robin ini berlangsung.
Aldila mengantungi kemenangan 6-3, 6-2 atas Beatrice Gumulya, kemudian menang 6-4, 6- atas Jessy. Saat berhadapan dengan Priska Madelyn Nugroho ia harus memainkan tiebreak sebelum menang 4-6, 6-2, 10-4.
Atas dua petenis muda lainnya, Aldila meraih kemenangan dengan skor serupa 6-1, 6-2 atas Janice Tjen dan Rifanty Kahfiani.
PP PELTI berencana mengadakan kompetisi serupa untuk kategori putra yang akan dimulai pada Kamis (2/7). Sejauh ini mereka telah memanggil Christopher Rungkat, Nauvaldo Jati Agatra, Rifqi Fitriadi, Gunawan Trismuwantara, Lucky Chandra, dan Tegar Abdi.
Baca juga: Aldila Sutjiadi raih emas SEA Games 2019 dari tenis
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020