"Kami ingin membangun identitas visual yang kuat dan fleksibel, yang akan mendukung brand dan penggunanya seraya memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri secara otentik dan bersenang-senang," kata Country Manager Waze Indonesia, Marlin R. Siahaan, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu.
Waze meluncurkan identitas label baru serta ikon Moods baru di aplikasi, yang mereka sebut untuk "menemani orang-orang saat bepergian dan beradaptasi dengan situasi new normal saat ini".
Baca juga: Trend lalu lintas turun saat libur Lebaran versi Waze
Baca juga: Bandung paling taat PSBB menurut data Waze
Tampilan label dan Moods di aplikasi Waze dibuat lebih berwarna-warni untuk mewakili suasana hati pengguna saat berada di jalan. Platform ini juga akan menampilkan tampilan baru berdasarkan jalan dan peta.
"Tampilan label baru ini merangkum pengalaman Waze yang unik secara visual, dengan format grid baru berdasarkan peta kami, Moods baru yang dapat merefleksikan suasana hati kita saat berkendara, dan palet warna menggairahkan yang merayakan keceriaan yang selalu kami coba bawa ke jalan," kata Head of Creative Waze, Jake Shaw.
Waze merupakan platform navigasi berbasis komunitas, atau crowdsource, pengguna diizinkan untuk melaporkan kondisi terkini lalu lintas, misalnya lokasi kemacetan.
Laporan-laporan dari pengguna akan berguna untuk pengguna lainnya untuk mengambil keputusan seperti mengambil rute alternatif. Pengguna juga bisa melaporkan perubahan-perubahan lainnya yang berkaitan dengan lalu lintas, misalnya informasi harga tol sampai jalur kebijakan Ganjil-Genap di Jakarta.
Baca juga: Waze sediakan informasi fasilitas "drive-thru" saat corona
Baca juga: Waze tambahkan titik lokasi rumah sakit rujukan corona
Baca juga: Waze hadirkan fitur tarif jalan tol bagi pengendara di Indonesia
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020