• Beranda
  • Berita
  • Bulog DIY siap salurkan bansos warga terdampak COVID-19

Bulog DIY siap salurkan bansos warga terdampak COVID-19

1 Juli 2020 14:44 WIB
Bulog DIY siap salurkan bansos warga terdampak COVID-19
Ilustrasi - Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Bulog (ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww/17)

Kami juga siap melayani jika sewaktu-waktu di kabupaten/kota ada operasi pasar (OP)

Kantor Perwakilan Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta siap menyalurkan bantuan sosial bagi warga terdampak COVID-19, khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras.

"Untuk bantuan sosial, bantuan presiden atau lainnya prinsipnya Bulog DIY siap melaksanakan apakah mau menggunakan beras premium atau beras PSO," kata Kepala Bidang Pengadaan Kantor Wilayah Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta, Mulyanta di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, cadangan beras yang ada di Gudang Bulog DIY saat ini mencapai 28.000 ton. Persediaan itu mencukupi baik untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun maupun mendukung penyaluran bantuan bagi warga terdampak COVID-19.

Dalam penyaluran bantuan sosial, menurut dia, Bulog DIY akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial DIY karena berkaitan dengan data keluarga penerima manfaat (KPM) yang dimiliki Kemensos.

"Kami telah memiliki satuan kerja (satker) yang selalu siap berkoordinasi untuk menyediakan bantuan," kata dia.

Bulog DIY, tambahnya,  selama ini telah berpartisipasi membantu sejumlah penyaluran bantuan untuk penanganan dampak COVID-19. Di antaranya menyediakan beras untuk penyaluran 10.000 paket bantuan dari presiden untuk warga terdampak COVID-19.

Selain itu, Bulog DIY juga mendukung pemenuhan kebutuhan bahan pokok untuk KPM di DKI Jakarta dengan menyediakan 3.500 ton beras premium.

"Kami juga siap melayani jika sewaktu-waktu di kabupaten/kota ada operasi pasar (OP)," kata dia.

 Di tengah situasi pandemi COVID-19, lanjutnya, , serapan beras petani tidak menghadapi kendala bahkan meningkat pada Mei dan Juni 2020 karena bertepatan masa panen raya.

Harga jual beras dari petani kepada Bulog DIY, kata Mulyanta, masih menyesuaikan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 yakni Rp8.300 per kilogram (kg) dan untuk gabah kering giling (GKG) ditetapkan Rp5.300 per kg.

Ia menyebutkan setiap hari Bulog DIY mampu menyerap rata-rata tidak kurang dari 500 ton beras dari para petani di wilayah DIY, Karesidenan Kedu, serta Banyumas, Jawa Tengah.




Baca juga: Perum Bulog siap salurkan 900 ribu ton beras untuk 10 juta keluarga

Baca juga: Warga DKI berharap Bulog salurkan Banpres selama COVID-19

Baca juga: Bulog Sumut fokus layani pembelian bahan pokok bansos COVID-19

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020