Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tak setuju untuk dilanjutkan
Persebaya Surabaya menyatakan sikap tidak setuju kompetisi Liga 1 tahun 2020 dilanjutkan karena menilai sangat berisiko di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
“Situasi pandemi sekarang, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tak setuju untuk dilanjutkan,” ujar Presiden Persebaya Azrul Ananda seperti dikutip dari laman resmi klub, Rabu sore.
Menurut dia, keputusan untuk melanjutkan kompetisi di tengah situasi yang serba tidak pasti justru akan menambah risiko dan beban bagi klub.
Baca juga: Persebaya ajukan lima poin tanggapi keputusan lanjutkan Liga 1
Persebaya Surabaya, kata dia, tetap menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 yang dijadwalkan mulai Oktober 2020.
Hanya, lanjut dia, mengingat sampai saat ini atau selama tiga bulan kompetisi terhenti, PSSI belum memberikan panduan teknis yang jelas dan detail pada klub apabila kompetisi dilanjutkan.
“Padahal ini sangat diperlukan untuk memberi kepastian kepada semua stakeholder sepak bola,” ucapnya.
Sementara itu, saat ini energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi COVID-19 belum yang ada tanda-tanda kapan akan berakhir.
Terlebih Surabaya mempunyai jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia, termasuk di kawasan Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) yang menyumbang jumlah terbanyak di Jatim.
Baca juga: Presiden Persebaya minta Bonek utamakan kesehatan di pandemi COVID-19
“Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan. Pertimbangan-pertimbangan teknis terkait ketidaksetujuan ini juga sudah pernah kami sampaikan,” kata Azrul.
Sebelumnya, kompetisi sepak bola nasional dihentikan sementara akibat pandemi COVID-19 setelah PSSI mengeluarkan surat keputusan SKEP/48/III/2020 pada 27 Maret 2020.
Kemudian, PSSI resmi memutuskan Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020 melalui penerbitan Surat Keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada Sabtu, 27 Juni 2020 dan disebarkan ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Asosiasi Provinsi PSSI se-Indonesia, Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) dan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020
Baca juga: PT LIB buat kontrak baru untuk sponsor jelang kelanjutan Liga 1
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020