Lebih dari 100 perusahaan dan lembaga penelitian dari 11 negara ikut berpartisipasi dalam acara H2 Mobility + Energy Show di pusat pameran di Ilsan, di utara Seoul.
Kegiatan yang bersifat untuk mengkampanyekan kendaraan berbahan bakar hidrogen, juga membahas cara-cara bagaimana menyebarkan energi hidrogen dan mencari peluang bisnis yang terkait dengan hidrogen.
Dalam upacara pembukaan, Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi kepada konsumen untuk meningkatkan kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen dan bisnis terkait hidrogen.
Baca juga: BMW akan gunakan sel baterai dengan energi terbarukan
Baca juga: Mobil listrik Volvo akan pakai teknologi Waymo
Kantor Berita Yonhap pada Kamis melaporkan bahwa Korea Selatan telah berupaya mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional seperti bahan bakar fosil, dan bergerak menuju sumber daya berkelanjutan dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti hidrogen, sinar matahari, dan angin.
"Pemerintah memiliki tujuan untuk menghasilkan energi hidrogen dengan menggunakan lebih dari 30 persen listrik tambahan yang dihasilkan berdasarkan sumber energi terbarukan mulai tahun 2040," kata Chung Sye-kyun.
Mobil listrik yang menggunakan sel bahan bakar hidrogen itu hanya mengeluarkan uap air dan mengubah hidrogen yang tersimpan menjadi energi listrik untuk mengubah motor dari kendaraan itu.
Hidrogen dapat diproduksi dengan mengolah gas alam cair atau sebagai produk sampingan dari fasilitas industri, termasuk pabrik petrokimia.
Korea Selatan, bertujuan untuk menggandakan pangsa pasar kendaraan listrik dan bertenaga hidrogen di seluruh dunia naik menjadi 10 persen pada tahun 2030 mendatang.
Baca juga: Hyundai - LG pertimbangkan dirikan pabrik baterai di Indonesia
Baca juga: Tesla menandatangani kesepakatan pembuat sel baterai bersama Panasonic
Untuk membantu mewujudkannya, Korea Selatan mendistribusikan kendaraan nol-emisi dan mobil otonom di seluruh negeri. Pemerintah pun berencana untuk menyuntikkan dana sebanyak 2,2 triliun won pada tahun 2030, untuk membuat sektor swasta secara terpisah dan menginvestasikan 60 triliun won pada kendaraan masa depan, teknologi dan fasilitas terkait .
"Hyundai Motor Group akan mengambil 41 triliun won, atau 68 persen dari 60 triliun won, di bawah rencana mobilitas masa depan yang dipimpin pemerintah," kata kementerian perdagangan.
Pada tahun 2018, Hyundai Motor Group mengumumkan akan menginvestasikan 7,6 triliun won dalam fasilitas produksi mobil hidrogen dan kegiatan R&D terkait pada tahun 2030.
Di bawah rencana itu, kelompok ini berencana untuk menghasilkan 500.000 kendaraan hidrogen samai dengan tahun 2030.
Dalam acara itu, Hyundai menampilkan Nexo fuel-cell EV dan konsep truk bertenaga hidrogen "Neptune," yang diluncurkan pada 2019 North American Commercial Vehicle Show di Atlanta pada November.
Wakil Ketua Eksekutif Grup Hyundai Motor Chung Euisun mengatakan perusahaan itu berencana untuk meluncurkan versi Nexo lainnya dalam tiga sampai empat tahun. Dia menghadiri pertemuan komite ekonomi hidrogen ke-1 yang dipimpin pemerintah yang diadakan di sela-sela pameran.
Hyundai mengatakan pihaknya bertujuan untuk mengembangkan sistem sel bahan bakar untuk truk EV besar dan meluncurkan model di pasar dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Baca juga: Penjualan mobil ramah lingkungan Hyundai-Kia bertumbuh
Baca juga: Hyundai dan LG akan perluas kemitraan bisnis mobil listrik
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020