Video itu juga mengajak masyarakat untuk membeli emas dan menyimpan di tempat aman sebelum mereka kesulitan untuk mengambil uang di ATM ataupun bank.
Berikut narasi dari video tersebut:
"Ayo segera tarik semua uang simpanan dari bank asing dan aseng dan pemerintah
Sampai kedaulatan rakyat menang melawan kecurangan dan keazliman
Jangan berikan unag kita hanya untuk segelintir pemodal kapitalis yang merusak bangsa dan negara!!!
Sudah saatnya bangsa Indonesia bangkit
Ayo ramai-ramai ke atm dan ke bank
Ambil uang dan belikan logam emas simpan ditempat yang paling aman
Sebelum situasi sulit dan tidak bisa diambil.
Ayo segera tarik semua uang kita di bank."
Namun, benarkah informasi ajakan pengambilan uang sebelum ada situasi sulit itu?
Penjelasan:
Pada Rabu (1/7), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengonfirmasi kabar berupa di video tersebut tidak benar.
Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan nasional dalam kondisi aman.
Rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan mencapai 22,16 persen atau di atas ketentuan. Sedangkan rasio aset likuid terhadap non-core deposit dan rasio aset likuid terhadap dana pihak ketiga (DPK), hingga 17 Juni, mencapai level 123,2 persen dan 26,2 persen.
Angka itu berada di atas ambang masing-masing kecukupan rasio 50 persen dan 10 persen.
OJK selalu meminta masyarakat untuk memastikan informasi tentang keuangan dengan benar melalui kontak OJK pada nomor 157 atau layanan aplikasi berbagi pesan WhatsApp 081157157157.
Klaim : Ajakan penarikan uang dari bank sebelum situasi sulit
Rating : Salah/Disinformasi
Cek Fakta: Ular memakan senapan karena kelaparan? Ini faktanya
Cek fakta: Pilpres 2024 akan diundur ke 2029? Ini faktanya
Baca juga: Kenali hoaks iklan lowongan kerja dengan cara ini
Baca juga: OJK: Waspadai hoaks penarikan dana perbankan, info itu tidak benar
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020