Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mengerahkan seluruh kekuatan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat menimbulkan bencana kabut asap pada musim kemarau 2020.Petugas gabungan siaga karhutla yang jumlahnya lebih dari 8.000 personel akan dikerahkan
"Petugas gabungan siaga karhutla yang jumlahnya lebih dari 8.000 personel akan dikerahkan secara maksimal di kabupaten yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang, Jumat.
Baca juga: 5.744 personel siap dilibatkan untuk antisipasi Karhutla Jambi
Menghadapi musim kemarau yang puncaknya diprediksi pada Agustus atau September 2020, pihaknya sejak dua bulan terakhir telah melakukan berbagai tindakan antisipasi sehingga dapat diminimalkan terjadinya karhutla.
Selain mengerahkan petugas untuk melakukan operasi darat pemadaman karhutla, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan empat helikopter untuk melakukan operasi udara, terutama pada lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.
Baca juga: Menteri LHK perluas peran masyarakat peduli api cegah karhutla
"Kami berupaya meningkatkan operasi darat dan udara untuk mengatasi karhutla pada sejumlah daerah rawan, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin," ujarnya.
Sementara Polda Sumsel membuat posko bersama Polda Jambi untuk penanggulangan karhutla menghadapi musim kemarau pada tahun 2020 ini.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menambahkan, menghadapi karhutla yang biasa terjadi setiap musim kemarau, pihaknya bersinergi dengan Polda Jambi mengingat secara geografis perbatasan kedua provinsi ini terdapat kawasan hutan dan lahan perkebunan yang cukup luas serta rawan terbakar.
Baca juga: Kalteng tetapkan status siaga darurat karhutla
Untuk membuat posko bersama, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S telah melakukan pertemuan dengan Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi pada tanggal 27 Juni 2020.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Sumsel dan Kapolda Jambi berkomitmen untuk membuat posko bersama pada daerah pusat rawan karhutla, yakni di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyu Asin yang berbatasan dengan wilayan Provinsi Jambi.
Persiapan pembentukan posko tersebut, kata Kombes Pol. Supriadi, telah berjalan sesuai dengan rencana dan bisa segera beroperasi guna menghadapi musim kemarau mulai Juli 2020 ini.
Baca juga: Kisah Misngadi bantu warga tanam nanas untuk cegah karhutla
Untuk mengoperasikan posko karhutla bersama itu, kata dia, selain didukung personel dari kedua polda, juga didukung aplikasi asap digital dan peralatan kelengkapan penegakan hukum.
Kesiapan personel, pembangunan posko bersama, dan dukungan peralatan memadai sangat penting untuk mengantisipasi secara cepat apabila terjadi kebakaran di kawasan hutan dan perkebunan di perbatasan Sumsel-Jambi, kata Supriadi.
Baca juga: Cegah karhutla di Sumsel, digelar patroli udara pantau titik api
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020