Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban bahwa pada pukul 17.30 wita telah terjadi kecelakaan kapal yakni sebuah longboat mengalami mati mesin di daerah itu.
"Pada pukul 19.30 wita Comm Centre Basarnas Kendari menerima informasi dari Bapak Tasri salah seorang keluarga korban yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yaitu satu buah longboat mengalami mati mesin di Perairan Numana Kabupaten Wakatobi," kata Aris melalui siaran pers Basarnas Kendari, Jumat malam.
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan satu wisatawan hilang di Pantai Jetis Cilacap
Aris mengungkapkan, berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 19.45 wita Tim Rescue Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dengan menggunakan RIB untuk memberikan pertolongan.
"Jarak LKK dari Pos SAR Wakatobi sekitar 15 Nautical Mile. Cuaca berawan, arah angin bertiup dari Timur ke Tenggara. Kecepatan angin 2- 25 knot, dan tinggi gelombang 1,5-2 meter," jelas Aris.
Aris menjelaskan, kronologi kejadian tersebut yaitu pada 3 Juli pukul 15.30 Wita satu buah longboat dengan POB tiga orang berangkat dari Pulau Tomia menuju Wanci, dalam perjalanan tersebut, kata dia, sekitar pukul 17.30 wita longboat mengalami mati mesin akibat as koker pecah di sekitar perairan Numana.
Data ketiga penumpang kapal tersebut yaitu Amirudin (38), Alex (40) dan Ajis (20). Ketiganya merupakan warga Desa Numana, Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.
Baca juga: Basarnas temukan pemancing yang hilang di Sungai Ciwulan Tasikmalaya
Baca juga: Basarnas Kendari temukan nelayan korban tabrakan "tugboat" meninggal
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
