Perusahaan pada akhir Juni menyebutkan bahwa 19 pekerja di tambang tersebut positif selama tes rutin COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Setelah itu, operasi penambangan dihentikan dan 298 pekerja lainnya mengikuti tes lebih lanjut.
"Total 82 pekerja terbukti positif COVID-19 melalui tes polymerase chain reaction (PCR)," kata perusahaan melalui pernyataan, Jumat.
Pihaknya menambahkan bahwa tiga pekerja saat ini mengalami gejala ringan, sementara semua pekerja lainnya saat ini tidak menunjukkan gejala.
"Pekerja yang terbukti positif akan tetap menjalani karantina mandiri sampai dua pekan ke depan," kata perusahaan.
"Jika menunjukkan gejala, pekerja yang terdampak akan dirujuk ke fasilitas medis untuk pengobatan."
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Peru ancam ambil alih RS swasta selama pandemi COVID-19
Baca juga: Peru laporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi kedua Amerika Latin
Baca juga: Dua perempuan hamil dengan COVID-19 lahirkan bayi sehat
Dampak COVID-19 pada usaha tambang
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020