• Beranda
  • Berita
  • Angka pasien sembuh di Malut tertinggi di Kepulauan Sula

Angka pasien sembuh di Malut tertinggi di Kepulauan Sula

4 Juli 2020 14:21 WIB
Angka pasien sembuh di Malut tertinggi di Kepulauan Sula
Juru Bicara Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf,M.Kes (ANTARA/Abdul Fatah)
Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan berdasarkan hasil analisis penyebaran COVID-19 di wilayah Malut, untuk angka pasien positif sembuh tertinggi berada di Kabupaten Kepulauan Sula.

"Sesuai data pasien positif COVID-19 di Malut pada 23 Maret hingga hari ini, untuk angka kesembuhan tertinggi berada di Kabupaten Kepulauan Sula sebesar 65 persen, Halmahera Tengah 28 persen dan Pulau Morotai 25 persen, begitu pula angka kematian di Halmahera Barat tertinggi, yakni 16,7 persen, Tidore Kepulauan 4,4 persen dan Kota Ternate 3,8 persen," kata Juru Bicara Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf di Ternate, Sabtu.

Menurut Alwia, untuk angka kesembuhan di Provinsi Malut saat ini mencapai 119 orang dan paling tinggi angka kesembuhan pasien diraih Kepulauan Sula.

Terdapat 20 pasien positif di Sula dan dinyatakan sembuh mencapai 15 orang, disusul Halmahera Tengah dengan pasien positif tujuh orang, sembuh dua orang serta Pulau Morotai dengan 27 pasien positif dan sembuh sebanyak tujuh orang.

Baca juga: Bertambah 40 orang, positif COVID-19 di Maluku Utara naik 383 kasus

Baca juga: Polda Maluku Utara gandeng pers salurkan bantuan beras


"Selain itu, selama 100 hari penanganan COVID-19, Kota Ternate memiliki pasien positif tertinggi dengan 45 persen, disusul Halmahera Utara 18 persen, Tidore Kepulauan 16 persen dan Pulau Taliabu 0 persen," kata dia.

Sesuai data untuk rata-rata penemuan kasus per hari untuk bulan Maret 2020 sebesar 0,03 orang per hari, April 1,33 orang per hari, Mei 3,73 orang persen per hari dan bulan Juni 19 orang per hari dinyatakan positif COVID-19.

Alwia menyatakan sesuai hasil analisis dan indikator itu, maka Gustu Malut berkesimpulan penularan COVID-19 di wilayah Malut sangat tinggi di masyarakat pada bulan Juli yang mencapai 19 orang per hari.

Dia menyatakan berdasarkan analisis 100 hari kasus pandemi COVID-19 tertanggal 23 Maret hingga 1 Juli 2020 menunjukkan Kota Ternate memiliki persentase pasien tertinggi di Malut.

Dengan membludaknya pasien positif di wilayah Malut dalam bulan Juni itu, mengakibatkan seluruh fasilitas karantina yang disediakan Pemprov Malut dan Pemkot Ternate telah terisi penuh, bahkan seluruh fasilitas yang disediakan pemerintah daerah telah terisi, sehingga pasien positif lainnya harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

"Kami harapkan puluhan pasien positif saat ini tengah menjalani isolasi mandiri harus patuh, terutama mengikuti protap isolasi mandiri dengan menggunakan kamar sendiri, seluruh kebutuhan makan-minum harus tersedia dan dipisahkan dengan keluarga lainnya," kata Alwia.

Dirinya berpesan agar pasien positif yang saat ini menjalani isolasi mandiri untuk tetap sabar dan tetap mengikuti seluruh protap.

Selain itu, pasien positif COVID-19 juga diminta agar tetap menjaga imunitas tubuh dengan memanfaatkan olahraga dan berjemur di pagi hari.*

Baca juga: Istri dan menantu Gubernur Malut positif COVID-19

Baca juga: Polda Maluku Utara gelar apel hadapi normal baru

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020