Pemerintah Yunani tidak akan menerima syarat ketat yang diajukan Uni Eropa untuk penyaluran bantuan darurat COVID-19, kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis sebagaimana dikutip oleh koran Financial Times yang terbit Minggu.Yunani telah cukup dewasa dan kami ingin mereformasi negeri ini sendiri,
"Yunani telah cukup dewasa dan kami ingin mereformasi negeri ini sendiri," kata dia.
PM Mitsotakis mengatakan evaluasi per enam bulan yang dilakukan Komisi Eropa terhadap perekonomian Yunani merupakan langkah yang cukup, sehingga tidak perlu lagi ada syarat tambahan.
Menurut dia, sebagaimana dikutip Financial Times, Yunani telah memiliki "agenda reformasi agresif" yang fokus terhadap "transisi hijau", "transisi digital" dan peningkatan investasi melalui program privatisasi.
Saat berbicara depan parlemen, Jumat (3/7), PM Mitsotakis mengumumkan dana bantuan baru senilai 3,5 miliar euro (sekitar Rp57,2 triliun) untuk pelaku usaha yang terdampak oleh karantina selama pandemi COVID-19.
Yunani pada 2018 bangkit dari krisis keuangan setelah terbelit utang selama puluhan tahun. Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi dapat menguat pada 2020. Namun, kebijakan karantina yang berlaku pada Maret 2020 membuat harapan itu sulit terwujud.
Ekonomi Yunani diperkirakan melambat 8-10 persen pada tahun ini sebelum adanya upaya pemulihan pada 2021.
Sumber: Reuters
Baca juga: Di Yunani, 20 pencari suaka di kamp pengungsi positif corona
Baca juga: Air China hentikan penerbangan ke Yunani sebulan karena COVID-19
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020