• Beranda
  • Berita
  • Jadi 70 orang, pasien sembuh COVID-19 di Kota Malang

Jadi 70 orang, pasien sembuh COVID-19 di Kota Malang

5 Juli 2020 20:44 WIB
Jadi 70 orang, pasien sembuh COVID-19 di Kota Malang
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Dr Nuhfil Hanani (tengah, baju putih) saat meninjau pelaksanaan tes UTBK di kampus setempat, Minggu (5/7) (ANTARA/HO/PEMKOT MALANG)
Satgas COVID-19 Kota Malang, Jawa Timur mengemukakan jumlah pasien yang terpapar virus corona dan dinyatakan sembuh di kota itu pada hari ini (Minggu, 5/7) bertambah 5 orang menjadi 70 orang.

Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kota Malang yang disampaikan Kahumas pemkot setempat, Muhammad Nurwidianto yang diterima di Malang, Minggu, disebutkan pasien yang dinyatakan sembuh tersebut, adalah satu orang warga Jalan Binor (kasus tanggal 11 Juni), satu warga Jalan Mayjen Sungkono, Buring (kasus tanggal 13 Juni), dua warga Kotalama ( kasus 14 Juni), dan satu warga Jalan LA Sucipto, Pandanwangi (kasus tanggal 19 Juni 2020)

Selain ada lima pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19, pada hari ini juga ada tambahan jumlah pasien positif COVID-19, yakni 9 orang, sehingga menjadi 257 kasus dari 248 kasus pada hari sebelumnya.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Kota Jayapura bertambah jadi 382 orang

Ke-9 warga yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 tersebut, adalah warga Jalan Kebalen Wetan (P/20), warga Jalan Langsep Barat (P/17), warga Tunjung Sekar (P/37), warga Jalan Teluk Grajakan (L/38), warga Sawojajar, warga Jalan Teluk Etna (P/51), warga Jalan Poncowati (L/73), warga Jalan JA Suprapto (L/64), dan warga Jalan Binor (L/33).

Wali Kota Malang Sutiaji mengemukakan sebagai upaya dalam percepatan penanganan COVID-19, besok (Senin, 6/7), pihaknya berencana mengumpulkan pihak-pihak yang selama ini terlibat dalam penanganan COVID-19, yakni perwakilan Puskesmas, Direktur RS hingga Tim Satgas COVID-19 dari perguruan tinggi.

"Insya Allah Senin kami ngundang Kepala Puskesmas, Direktur RS dan seluruh satgas dari perguruan tinggi, bisa kami libatkan semua untuk melakukan upaya bagaimana menekan angka penyebaran kasus COVID-19," katanya.

Baca juga: Jubir: Angka kesembuhan pasien COVID-19 di 11 provinsi 75 persen lebih

Progres penularan COVID-19 belakangan ini, katanya, lebih didominasi dari klaster keluarga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka menularkan kepada anggota keluarga lainnya hingga ke tetangga sekitar.

"Sekarang fokus mitigasinya lebih ke bawah dan keluarga, ke RT, ke RW agar penyebaran kasus ini tidak bisa masif. Kemarin angka penambahannya cukup banyak karena klaster keluarga. Oleh karena itu, klaster keluarga ini isolasi mandiri dan harus benar-benar kita kuatkan," tuturnya.

Sutiaji mengemukakan tingginya angka pasien positif di kota pendidikan itu, disebabkan pemkot melakukan penelusuran dan tes usap secara masif di berbagai lokasi dan kalangan, bahkan secara intensif melakukan operasi gabungan di kafe-kafe, warung makan maupun restoran serta lokasi umum lainnya.

Sutiaji menargetkan pertumbuhan jumlah kasus COVID-19 di Kota Malang dapat menurun pada Agustus mendatang. "Semoga bulan depan bisa turun kalau tidak ada uji usap, karena skema saya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan. Kami optimistis nanti tidak akan ada penambahan," ujarnya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bengkulu bertambah empat orang
Baca juga: 13 pasien COVID-19 di Jayapura dinyatakan sembuh
Baca juga: Jubir : 926 pasien COVID-19 di Papua dinyatakan sembuh

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020