"Kebanyakan memang terjadi karena orang tua mereka ini saat pulang ke rumah tidak menerapkan protokol kesehatan setelah pulang dari kerja sehingga anak-anaknya pun ikut tertular," kata Herwan di Bengkulu, Senin.
Ia menjelaskan, sebanyak 12 anak yang positif terinfeksi COVID-19 di Bengkulu ini dari rentang usia 1,5 tahun hingga 15 tahun.
Dengan pertimbangan kesehatan, kata Herwan, 12 anak yang positif COVID-19 itu tidak dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19 dan hanya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bengkulu bertambah empat orang
Baca juga: Dibuka lagi, objek wisata Benteng Marlborough dan rumah Bung Karno
Menurutnya, dengan menjalani isolasi mandiri di rumah akan mempercepat proses penyembuhan anak tersebut, terutama bagi anak yang berusia di bawah dua tahun dan tidak memiliki gejala medis.
Namun, jika nantinya kondisi kesehatan bayi memburuk maka akan dilakukan perawatan serius di rumah sakit karena penanganan anak di usia tersebut berbeda dengan orang dewasa yang bisa mengkonsumsi obat.
"Kalau anak yang masih bayi tentu mereka harus tetap mendapatkan ASI dari orang tuanya, meski isolasi mandiri penanganannya tetap sama, kita juga terus pantau perkembangannya," papar Herwan.
Dari 12 kasus anak yang positif terkonfirmasi COVID-19 tersebut, Herwan mengimbau para orang tua agar tidak berhenti menerapkan protokol kesehatan meskipun sedang berada di rumah.
Ia meminta orang tua yang pulang ke rumah setelah bekerja untuk membersihkan diri terlebih dulu sebelum bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya.
"Pulang ke rumah itu langsung mandi, pakaian yang sudah dipakai langsung di cuci dan kalau batuk harus pakai masker meskipun di dalam rumah," demikian Herwan.*
Baca juga: Satu lagi pasien positif COVID-19 di Bengkulu meninggal dunia
Baca juga: Satgas BUMN Bengkulu salurkan bantuan APD ke RSUD Argamakmur
Pewarta: Carminanda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020