Bagi vokalis dan gitaris band Barasuara, Iga, penting bagi pengguna untuk mengetahui untuk apa headphone tersebut akan digunakan. Misalnya, untuk kebutuhan profesional seperti membuat musik atau konten video dan game, atau hanya sebagai pendengar kasual saja.
"Sebaiknya kita tahu kebutuhan headphone kita nanti untuk apa. Kalau untuk penggunaan kasual, kita bisa mulai melihat dari genre musik yang kita suka," kata Iga melalui konferensi virtual, Selasa.
Baca juga: Apple hadirkan headphone nirkabel Beats Studio 3
Baca juga: Samsung akan bekali Galaxy S8 headphone tanpa kabel
"Misalnya, kita pilih headphone dengan bass-nya yang lebih heavy untuk genre musik EDM, atau memilih yang general untuk mendengarkan musik pop, dan lainnya. Sesuai personal preference saja, bisa dicari headphone apa yang cocok melalui internet, browsing saja," ujarnya melanjutkan.
Sementara, bagi kreator konten Sheggario alias Ario Pratomo, mengetahui dan menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan memang menjadi faktor terpenting.
"Sebelum beli kita harus tau preference dan jenis gimana, apakah open-back, on-ear, over-ear, atau closed-back; yang sesuai fungsi dan preference personal gimana," kata Ario.
"Kalau mau suara untuk editing yang maksimal, misalnya, headphone yang over-ear itu yang paling bagus," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, terdapat hal lain yang bisa diperhitungkan sebelum membeli headphone. Beberapa di antaranya adalah kenyamanan, desain, hingga citra merek.
"Desain, kenyamanan, brand; bahkan brand image-nya gimana untuk menjadi konsiderasinya. Tapi yang terpenting memang tujuan headphone-nya digunakan untuk apa," pungkasnya.
Baca juga: Gandeng Adam Levine, Shure boyong AONIC 50 ke Indonesia
Baca juga: Cara termudah pastikan anak aman gunakan headphone
Baca juga: Strategi Plantronics hadapi kompetitor
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020