Ada pun dua karyawan yang dimintai keterangan tersebut masing-masing berinisial FS (41) selaku manajer kebun PT ASN, kemudian BA (52) kepala centeng PT ASN serta MP (30) seorang aparat desa di Desa Ujong Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.
“Tiga orang warga yang dimintai keterangannya ini sehubungan dengan terjadinya kebakaran lahan perkebunan hak guna usaha PT Agro Sinergi Nusantara,” kata Kapolres Nagan Raya, Aceh, AKBP Risno SIK diwakili Kasat Reskrim AKP Fadillah Aditya Pratama SIK di Suka Makmue, Selasa.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya segera tetapkan Siaga Darurat Karhutla
Menurutnya, pemeriksaan tiga orang warga masing-masing dua karyawan perusahaan dan seorang aparat desa tersebut, sebagai upaya kepolisian untuk menyelidiki dugaan kebakaran lahan yang terjadi pada Ahad (5/7) lalu sekira pukul 13.00 WIB.
Meski kebakaran lahan di lokasi HGU PT ASN Nagan Raya sudah berhasil dipadamkan, namun polisi tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran lahan di daerah ini.
“Kami masih menyelidiki kasus ini, untuk memastikan penyebabnya,” kata AKP Fadillah Aditya Pratama.
Baca juga: Pemkab Banyuasin bangun 11 embung cegah karhutla
Sementara itu, selain di Desa Ujong Lamie, Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, pada Ahad (5/7) lalu musibah kebakaran lahan juga terjadi di Desa Alue Itam, Kecamatan Tadu Raya, kabupaten setempat seluas 12 hektare.
Namun, kebakaran lahan gambut di daerah ini berhasil dipadamkan setelah petugas BPBD Nagan Raya, TNI, Polri, Brimob Nagan Raya, serta masyarakat melakukan pemadaman api dan dibantu guyuran hujan lebat.
“Kami sangat bersyukur karena hujan sudah memadamkan semua api di lokasi kebakaran,” kata Kepala BPBD Nagan Raya, Mistar yang dihubungi di Suka Makmue.
Baca juga: Polres Tebo tangkap dua warga pelaku pembakar lahan
Baca juga: Hujan padamkan kebakaran 24,5 ha lahan di Aceh Barat dan Nagan Raya
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di Aceh Barat belum padam
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020