Diberi nama Green Bag Hero, tas tersebut merupakan perwujudan ide bersama Adjie dengan salah satu jaringan toko swalayan terbesar di Tanah Air, untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada lingkungan hidup.
Tas dari bahan goni sangat cocok sebagai pengganti plastik, yang selama ini banyak sekali diproduksi untuk kebutuhan kantong belanjaan.
"Sampah tas plastik merusak lingkungan. Kita harus peduli terhadap penyelamatan lingkungan," kata disainer kelahiran Jakarta, 18 Juli 1961 itu.
Menurutnya, penggunaan tas plastik tidak ramah lingkungan, karena tas plastik mudah rusak dan limbahnya tidak bisa hancur. "Oleh karena itu, ketika diminta untuk membuat tas ramah lingkungan, saya langsung mengusulkan karung goni. Konsepnya kembali ke alam," katanya.
Selain tidak mudah rusak, Green Bag Hero dirancang dan dibuat dengan tangan, tanpa menggunakan mesin.
Dengan nama besar Adjie Notonegoro, tas belanja itu diharapkan diminati masyarakat dan pada gilirannya dapat menggeser kebutuhan kantong plastik.
Dijual seharga Rp49.000 atau Rp25.000 untuk setiap transaksi belanja Rp100.000, tas rancangan disainer lulusan sekolah mode Mueller Und Sohn Jerman, Italia dan Perncis itu diklaim cocok untuk dipakai dalam berbagai kesempatan seperti jalan-jalan, tamasya, pergi kuliah atau ke tempat kerja bagi kalangan profesional bidang industri kreatif dan seni.
Ketika ditanyakan tentang penaganan masalah kerusakan lingkungan, Adie Notonegoro mengatakan, "Jangan babat hutan!"(*)
Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009