"Para pemandu wisata harus memiliki sertifikasi kelayakan sebagai pemandu wisata di era normal baru, agar wisatawan bisa lebih tenang berwisata di Banyuwangi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda di Banyuwangi, Rabu.
Baca juga: Banyuwangi buka sebagian tempat wisata dengan pembatasan
Menurut dia, standarisasi protokol kesehatan bagi pelaku wisata merupakan salah satu hal yang sangat penting di era normal baru terkait pandemi COVID-19.
"Di era normal baru, pariwisata tidak lagi hanya mengedepankan pelayanan yang prima, namun protokol kesehatan yang ketat juga menjadi daya tarik utama," katanya.
Bramuda menambahkan, uji kompetensi dilakukan sangat ketat, terutama untuk protokol kesehatan. Karena itu dalam pelatihan tersebut pihaknya juga melibatkan ahli dari dinas kesehatan, praktisi pariwisata, asesor pariwisata, serta akademisi pariwisata.
Baca juga: Doni Monardo puji sertifikasi protokol kesehatan pariwisata Banyuwangi
"Ada tim dari dinas kesehatan yang menerangkan bagaimana seharusnya berinteraksi dengan wisatawan agar tercipta wisata aman, bersih dan sehat. Mereka perlu tahu dan harus menerapkannya," tuturnya.
Siswanto, salah seorang peserta pelatihan dari Himpunan Provider Outbond Indonesia mengatakan sertifikasi tersebut sangat penting untuk memberikan jaminan kepada para wisatawan yang menggunakan jasanya.
"Dengan sertifikasi ini, kami merasa aman saat melakukan tugas sebagai pemandu wisata. Wisatawan juga merasa nyaman karena kami telah dibekali sertifikat uji kompetensi standar protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Nasi tempong dan kisah kuliner pedas Banyuwangi
Baca juga: Pemkab Banyuwangi bantu tes cepat gratis sopir yang hendak ke Bali
Baca juga: 300 warung rakyat di Banyuwangi terima sertifikat normal baru
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020