Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, mengatakan 63 kasus baru pada Rabu ini berasal dari Kota Palembang (38 orang), Muara Enim (11), Ogan Ilir (delapan), Pagaralam (tiga), Banyuasin (dua), dan Musi Banyuasin (satu).
"Bertambahnya kasus-kasus baru ini mengindikasikan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum selesai," ujarnya.
Bahkan penambahan kasus baru periode harian hampir selalu lebih tinggi dibandingkan kasus-kasus sembuh, seperti kasus sembuh yang hanya bertambah empat orang pada hari ini dan membuat total kasus sembuh menjadi 1.222 orang atau 50,5 persen.
Baca juga: Pemkot Palembang imbau beli kurban lewat daring
Baca juga: BPS: Bisnis transportasi di Sumatera Selatan tertekan selama pandemi
Sementara kasus meninggal juga bertambah satu orang dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sehingga total kasus meninggal 113 orang atau 4,7 persen.
GTPP Sumsel menyatakan 1.222 kasus sembuh dan 113 kasus meninggal sebagai kasus yang sudah selesai, sedangkan kasus aktif masih tersisa 1.084 orang di 12 kabupaten/kota.
Sebanyak 1.084 kasus aktif itu menyebar di Kota Palembang (891 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (70 kasus), Muara Enim (72 kasus), PALI (34 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Ogan Ilir (29 kasus), Lubuklinggau (tiga kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) tujuh kasus, OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (lima kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat dua kasus.
"Kami mengimbau masyarakat tetaplah menjalankan protokol kesehatan, baik beribadah, bekerja, berinteraksi, berbelanja dan termasuk di dalam rumah," katanya.
Alasannya, mungkin saja ada anggota keluarga yang sering keluar rumah sesungguhnya membawa COVID-19. "Tetapi karena kondisinya sehat jadi kita tidak tahu, baru ketahuan ketika ada yang menunjukkan gejala," kata Yusri menambahkan.*
Baca juga: Cuci tangan 6-10 kali sehari maksimalkan pencegahan corona, kata pakar
Baca juga: Panitia hentikan UTBK di UIN Raden Fatah Palembang karena COVID-19
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020