Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala, mengatakan bahwa teknologi tersebut awalnya diperkenalkan untuk ponsel purwarupa APEX 2020 pada awal tahun ini.
Menurut Hadie, teknologi tersebut disematkan dalam X50 Series terinspirasi dari keinginan konsumen berdasarkan hasil riset Vivo yang menunjukkan bahwa 70 persen dari kualitas hasi foto yang buruk dihasilkan dari smartphone yang tidak memiliki kestabilan yang baik.
"X50 Series merupakan perangkat pertama dari Vivo Indonesia yang dibekali teknologi gimbal stabilization. Sebelumnya gimbal disematkan pada APEX 2020, kami memperbaikinya, kami membuat inovasi desain dan menaruhnya ke dalam smartphone," ujar Hadie dalam konferensi virtual, Kamis.
Secara teknis Hadie menjelaskan, teknologi gimbal stabilization yang ada pada X50 Series merupakan peningkatan dari APEX 2020.
Selain gimbal stabilization, fitur kedua yang disematkan pada Vivo X50 Series adalah extreme night vision untuk menghasilkan kualitas foto dengan noise yang rendah saat malam hari.
"Dibantu dengan sensor IMX 598 yang kami miliki dan aperture yang besar menghasilkan kualitas foto malam yang luar biasa," kata Hadie.
Dukungan teknologi gimbal stabilization, lanjut Hadie, juga dapat menaikkan tingkat pencahayaan mencapai 39 persen dan ISO lowlight dapat meningkat menjadi 220 persen.
Vivo juga membawa teknologi 60x hyper zoom pada X50 Series, yang dibenamkan dalam kamera utama gimbal camera system. Perangkat tersebut juga dibekali dengan tiga lensa kamera lainnya, yaitu potrait camera, super wide angle dan super macro camera, serta periscope camera yang mendukung 5x optical zoom.
Untuk desain, Vivo X50 Series mengusung X Class Design untuk desain tampilan lengkung 55 derajat, layar Super AMOLED dengan ultra-O-screen punch hole.
Vivo rencananya akan secara resmi meluncurkan X50 Series di Indonesia pada 16 Juli mendatang.
Baca juga: Vivo X50 Series mulai dijual, ini spesifikasinya
Baca juga: Vivo buka pra-pemesanan X50 Series
Baca juga: Vivo segera rilis ponsel "flagship" X50 Series
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020