Hasil itu didapat dari 862 peserta yang mengikuti tes cepat yang diadakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan melakukan tes usap pada 17 orang yang dinyatakan reaktif.
"Dari 17, ada empat positif COVID-19," ujar Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi di Jakarta, Kamis.
Rustam belum dapat menjelaskan empat spesimen yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut berasal dari mana. Pihaknya perlu menelusuri untuk tindakan lebih lanjut.
Jika empat pegawai itu berada di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, maka penutupan hanya dilakukan di lantai tempat orang itu bekerja.
"Kantor ini kan luas. Ada banyak blok. Kalau ternyata yang positif ada di sini, maka kami akan tutup satu lantai tempat dia bekerja," kata Rustam.
Baca juga: Pegawai Kantor Wali Kota Jakbar ikuti tes cepat COVID-19
Baca juga: Pedagang Pasar Kemiri Jakbar diminta tes usap agar bisa berjualan Namun jika yang terkena merupakan pegawai kelurahan atau kecamatan, maka kantor tersebut akan ditutup sementara selama tiga hari. Hal itu kantor yang kecil dianggap tidak memungkinkan untuk sterilisasi sebagian ruangan.
"Kalau di kantor kecamatan atau kelurahan. Maka akan seperti Kantor Kelurahan Cengkareng Timur yang ditutup selama tiga hari," ujar Rustam.
Sebanyak 2.380 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai harian lepas di Kantor Wali Kota Jakarta Barat mengikuti tes cepat dan tes usap yang diselenggarakan BIN sejak Rabu (8/7) pagi.
Dalam kegiatan tersebut, BIN menyediakan 2.000 paket tes cepat dan mengerahkan dua unit Mobil Laboratorium PCR untuk melakukan tes usap serta dua unit mobil ambulans.
Mobil laboratorium milik BIN tersebut untuk melayani warga yang hasilnya menunjukkan reaktif. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu 5 jam.
Mobil tersebut merupakan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia. Selain itu, BIN juga mengerahkan 40 tenaga medis dari Medical of Intelligence.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020