Melawi Kalbar dilanda banjir dan tanah longsor

9 Juli 2020 21:34 WIB
Melawi Kalbar dilanda banjir dan tanah longsor
Ilustrasi - Kondisi banjir di Kota Baru, Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi. ANTARA/Ekos

tanah longsor menimbun enam rumah penduduk

Sejumlah desa di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat mengalami banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan sejumlah rumah penduduk tergenang air dan satu keluarga diungsikan karena rumahnya tertimpa longsoran tanah.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Melawi, Gusti Syafarudin, dihubungi ANTARA, Kamis mengatakan peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (8/7) kemarin, dan menimpa empat desa di Kecamatan Sayan yaitu  Siling Permai, Nanga Sayan, Sayan Jaya dan Lingkar Indah.
 
"Tanah longsor disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, akibatnya satu keluarga terpaksa mengungsi karena rumahnya mengalami kerusakan cukup serius," kata Gusti Syafarudin.
 
Menurut dia, Tim gabungan reaksi cepat BPBD Melawi berada di lokasi tanah longsor untuk melakukan pendataan serta melakukan kaji cepat.
Sementara itu, di Kecamatan Sokan, kata Safaruddin, hujan deras mengakibatkan air Sungai Pinoh meluap dan menggenangi perumahan penduduk di lima desa yaitu Desa Nanga Potai, Desa Sepakat, Desa Nanga Sokan, Desa Muara Tanjung dan Desa Tanjung Sokan dengan kedalaman rata-rata dua meter.
 
Selain itu banjir juga terjadi di Kecamatan Kota Baru, khususnya di Desa Batu Begigi, Desa Suka Maju, Desa Loka Jaya dan Desa Mungkin Ombak, sedangkan kedalaman air kurang lebih satu meter.
 
"Dalam bencana alam longsor dan banjir di Kabupaten Melawi tidak ada korban, hal tersebut juga sudah kami laporkan kepada BNPB," kata Syafaruddin.
 
Di tempat terpisah, tokoh masyarakat setempat, Abdul Hadi juga menyampaikan bahwa longsor yang terjadi di Desa Lingkar Indah mengakibatkan ruas jalan provinsi penghubung Kecamatan Sayan - Kota Baru juga tertimbun tanah longsor sepanjang sekitar 30 meter.
 
"Untuk longsor di Desa Siling Permai terjadi di pinggir jalan dan di Desa Nanga Sayan tanah longsor menimbun enam rumah penduduk," ucap Abdul Hadi.

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020