• Beranda
  • Berita
  • Kemarin, insentif nakes hingga "lampu merah" penambahan kasus COVID-19

Kemarin, insentif nakes hingga "lampu merah" penambahan kasus COVID-19

10 Juli 2020 08:35 WIB
Kemarin, insentif nakes hingga "lampu merah" penambahan kasus COVID-19
Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/6/2020). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasi dana insentif dari APBN untuk tenaga kesehatan (Nakes) dalam penanggulangan COVID-19 sebesar Rp1,9 triliun untuk pusat dan untuk daerah Rp3,7 triliun. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
Sejumlah berita humainora Kamis (9/7) kemarn yang masih menarik untuk dibaca yakni insentif tenaga kesehatan COVID-19 hingga Rp1,9 triliun hingga Presiden Jokowi menyebut penambahan kasus sudah "lampu merah".

Berikut berita-berita tersebut :



1.Kemenkes: insentif nakes COVID-19 Rp1,9 triliun

Kementerian Kesehatan menyebut anggaran untuk insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 mencapai Rp1,9 triliun baik di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan institusi kesehatan pusat.

"Dari jumlah tersebut, sampai 8 Juli sebanyak Rp284,5 miliar telah tersalurkan kepada 94.057 tenaga kesehatan," kata Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Trisa Wahjuni Putri, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

2.Pemerintah luncurkan tes cepat COVID-19 buatan dalam negeri

Pemerintah RI melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait meluncurkan produk rapid test atau tes cepat COVID-19 buatan dalam negeri karya anak bangsa pada Kamis.

"Salah satu peranti yang sangat mendesak saat ini ialah rapid test dan kegiatan ini dalam upaya kita menanggulangi COVID-19 terutama yang berkaitan dengan masalah alat-alat dan peranti yang diperlukan itu," kata Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta.

3. Juru bicara: 2.657 kasus baru positif COVID-19 dan 1.066 sembuh


- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan ada 2.657 kasus baru positif COVID-19 di Indonesia, sehingga secara keseluruhan menjadi 70.736 kasus hingga Kamis (9/7) pukul 12.00 WIB.

"Kita mendapatkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.657 orang, sehingga kasus ini akumulasinya sekarang 70.736 orang," kata Yurianto dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.

4.Juru Bicara: 1.262 kasus positif COVID-19 di Secapa AD Jawa Barat

- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan total ada 1.262 kasus positif COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Provinsi Jawa Barat.

"Yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari kluster ini sebanyak 1.262 orang yang terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana," kata Yurianto dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.

5.Presiden sebut penambahan kasus COVID-19 sudah "lampu merah"


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan jumlah penambahan kasus positif COVID-19 pada Kamis ini sangat tinggi, dan itu menunjukkan pertanda "lampu merah".

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis, yang merespon penambahan kasus positif COVID-19 secara nasional pada hari ini sebanyak 2.657 kasus.

 

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020