"Bagi saya memanfaatkan JKN-KIS ini sama dengan yang sehat menyelamatkan yang sakit," kata dia melalui keterangan tertulis BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sejak menggunakan BPJS Kesehatan tersebut seluruh biaya pengobatan anaknya Moch Dzakwan Azhar terutama untuk kemoterapi sudah ditanggung.
Baca juga: Aplikasi Mobile JKN jadi pilihan Arneta untuk akses mudah JKN-KIS
Ia menceritakan pengalaman ketika anak semata wayangnya yang baru berusia dua tahun jatuh sakit. Pada saat itu ditemukan bercak-bercak merah di badannya. Kemudian, setelah diperiksa dan diobati di Kota Kediri belum juga sembuh.
Khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya, Eko memutuskan untuk membawa ke rumah sakit di Kota Malang. Sejak saat itu diketahui bahwa Moch Dzakwan Azhar menderita kanker darah stadium dua.
"Saat itu tubuh kecilnya mulai mengurus karena Dzakwan tidak mau makan dikarenakan sakit," katanya.
Baca juga: Peserta asal Depok rasakan manfaat JKN-KIS
Pada saat itu, ujar dia, kondisi anaknya semakin parah dan dokter di rumah sakit tersebut menginformasikan bahwa Dzakwan memerlukan pengobatan yang tidak sebentar serta perlu waktu lama dan berkelanjutan.
Setelah cukup banyak menghabiskan biaya untuk pengobatan anaknya, Erik akhirnya memutuskan menjadi peserta JKN-KIS.
"Pada waktu itu yang saya pikirkan adalah pengobatan anak saya yang lama dan membutuhkan biaya tidak murah," katanya.
Sejak menggunakan kartu JKN-KIS tersebut pengobatan kemoterapi yang rutin dijalani oleh Dzakwan tidak dipungut biaya sedikitpun. Erik mengaku beruntung dengan ikut menjadi peserta BPJS Kesehatan termasuk anggota keluarga lainnya.
Baca juga: Yoga antisipasi persalinan istri dengan JKN-KIS
Baca juga: Bantuan iuran JKN-KIS dan peningkatan layanan saat pandemi
Baca juga: Warga Sulawesi Barat kagumi manfaat JKN-KIS
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020