"Kami menyiapkan modul pembelajaran yang bisa dipakai siswa untuk belajar secara mandiri di rumah, terutama untuk siswa yang daerahnya tidak terjangkau jaringan internet," ujar Hamid di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Ruangguru buka fitur gratis dukung PJJ
Modul yang disusun Kemendikbud tersebut lebih ringkas dan mudah dipahami oleh siswa. Siswa dapat belajar sendiri melalui modul tersebut. Kemendikbud juga menyiapkan video pembelajaran yang bisa ditonton siswa selama pembelajaran dari rumah.
Untuk persiapan PJJ di daerah yang berada di zona hijau, Kemendikbud melakukan penyesuaian kompetensi dasar dan penyiapan modul. Penyesuaian kompetensi dasar itu dilakukan agar pembelajaran di rumah tidak terlalu berat.
Hamid memberi contoh, untuk kelas tiga SD, terdapat 26 kompetensi dasar, namun diintegrasikan dan dipilih yang penting, akhirnya menjadi 16 kompetensi dasar.
Baca juga: Kemendikbud katakan teknologi PJJ permanen diterapkan
Baca juga: Kemendikbud: PJJ bikin jurang siswa kaya dan miskin semakin terlihat
"Hasil evaluasi Kemendikbud hanya 20 persen guru yang melakukan adaptasi kurikulum selama masa pandemi," katanya.
Selain itu, Kemendikbud juga menyelenggarakan pelatihan bagi para guru agar memiliki kecakapan dalam melakukan PJJ. Dari hasil evaluasi Kemendikbud, sekitar 60 persen guru yang tidak memiliki kendala infrastruktur belum mempunyai kecakapan yang optimal untuk mengintegrasikan PJJ dengan perangkat digital.
"Kami berharap pelaksanaan PJJ pada tahun ajaran baru berjalan lebih baik lagi dari sebelumnya," harap Hamid.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa sekolah yang bisa dibuka pada tahun ajaran baru hanya untuk sekolah yang berada di zona hijau. Sedangkan sekolah pada zona merah, kuning dan oranye masih melanjutkan pembelajaran di rumah pada tahun ajaran baru.
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh dianggap solusi terbaik saat masih pandemi
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020