• Beranda
  • Berita
  • Kuota penerima KIP-K di Jatim 2020 sebanyak 6.891 mahasiswa

Kuota penerima KIP-K di Jatim 2020 sebanyak 6.891 mahasiswa

10 Juli 2020 22:53 WIB
Kuota penerima KIP-K di Jatim 2020 sebanyak 6.891 mahasiswa
Ketua LLDIKTI Wilayah VII Prof Suprapto DEA (tengah) saat menyosialisasikan bantuan KIP-K dan uang SPP ke perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya, Jumat (10/07/2020). (ANTARA Jatim/HO-LLDikti/WI)

Untuk KIP-K LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 6.891 pada 2020, atau meningkat sebanyak 540 persen dari tahun 2019

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur Prof Suprapto DEA mengungkapkan kuota mahasiswa penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di wilayah setempat pada tahun 2020 sebanyak 6.891 mahasiswa.

"Untuk KIP-K LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 6.891 pada 2020, atau meningkat sebanyak 540 persen dari tahun 2019," ujarnya di sela sosialisasi bantuan KIP-K dan uang SPP ke perguruan tinggi swasta di Surabaya, Jumat.

Ia menyampaikan, pada 2019 LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 1.277 mahasiswa.

Dikatakannya, KIP-K adalah nama baru untuk beasiswa Bidikmisi yang diperuntukkan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta.

Baca juga: LL Dikti Wilayah X sebut kuota beasiswa Bidikmisi di PTS meningkat

"Mahasiswa yang mendapatkan KIP-K ini tetap menggunakan syarat-syarat dalam seleksi beasiswa Bidikmisi, yaitu diutamakan mahasiswa tidak mampu secara finansial, namun berkualitas secara akademik," ucapnya.

Sedangkan, untuk bantuan SPP LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 5.421 mahasiswa semester III, 8.490 mahasiswa semester V, dan 12.849 mahasiswa semester VII.

"Jadi semuanya dapat. Dari mulai mahasiswa baru dengan adanya KIP-K, dan semester III, V, dan VII mendapatkan bantuan SPP. Tentunya para penerima KIP-K dan bantuan SPP ini harus melalui verifikasi dari PTS masing-masing sebelun diajukan pada LLDikti. Nantinya kami akan menyeleksinya," paparnya.

Komponen bantuan yang diberikan untuk KIP-K adalah pembebasan biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi, pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta, dan bantuan hidup sebesar Rp700 ribu per bulan.

Baca juga: Kemendikbud targetkan 818.000 mahasiswa terima KIP Kuliah

Sedangkan untuk penerima bantuan SPP adalah pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta dan sisanya tidak diperkenankan dibebankan pada mahasiswa yang bersangkutan.

Sementara itu, Universitas Narotama Surabaya sebagai salah satu penerima kuota beasiswa KIP-K dan SPP, mengajukan sebanyak 24 mahasiswa sebagai penerima KIP-K.

Kemudian, untuk penerima bantuan SPP saat ini masih dalam pembahasan oleh rektor, wakil rektor, dan direktur kemahasiswaan Universitas Narotama Surabaya.

Direktur Kemahasiswaan Universitas Narotama Andi Pontjo Wiyono mengatakan pihaknya sebagai salah satu pengelola beasiswa KIP-K dan program bantuan SPP menilai program ini sangat bagus karena membantu mahasiswa yang kondisi keuangannya mengalami penurunan karena dampak masa pandemik COVID-19.

"Kami sudah mengelola beasiswa Bidikmisi atau yang kini namanya berubah menjadi KIP-K ini sejak 2015. Beasiswa ini yang sangat dicari calon mahasiswa karena berasal langsung dari pemerintah. Sehingga dengan bertambahnya kuota ini tentu akan semakin disambut baik oleh calon mahasiswa," tuturnya.

Baca juga: Biaya hidup KIP Kuliah diusulkan lebih besar dari Bidikmisi

Baca juga: Kemenristekdikti targetkan 400.000 penerima KIP Kuliah pada 2020

Baca juga: Bidikmisi diperluas menjadi KIP Kuliah

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020