"Alhamdulillah, penjualan kopi kita kini sudah mulai stabil," kata Direktur Tabo Kopi Sipirok, Siti Muslihah kepada ANTARA di Sipirok, Jumat.
Setelah lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, omset penjualan kembali normal setelah sejak Maret 2020 sempat terpuruk 80 persen akibat wabah COVID-19.
Baca juga: International Islamic Trade Finance latih 349 petani kopi Sumut
Baca juga: ITFC gandeng UKM dan koperasi kopi di Sumatera Utara
"Pemesanan bubuk kopi arabika Sipirok khusus dalam negeri untuk Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dan Indonesia Timur sudah stabil, demikian juga sistem pengirimannya," katanya.
Hanya saja permintaan luar negeri seperti Korea, Singapora, Australia, dan negara lain masih tersendat dan memang belum ada permintaan.
"Namun, angin segar mulai datang khusus untuk negara Taiwan sudah mulai ada yang datang memesan," katanya.
Penjualan Kopi Arabika Sipirok Tabo Kopi saat ini dalam per harinya sudah normal seperti sedia kala mencapai 10-40 kilogram dalam sehari.
"Mudah-mudahan tetap bertahan bahkan meningkat karena berdampak positif juga terhadap pendapatan para petani kopi binaan," katanya.*
Baca juga: CEO Maxx Coffee: Bangga pasarkan produk petani kopi Indonesia
Pewarta: Juraidi dan Kodir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020