"KM Cahaya Baru tersebut berangkat dari Pemangkat, Kabupaten Sambas dengan tujuan Pulau Serasan, Kepulauan Riau, tetapi saat di perjalanan memasuki Pulau Muri, KM itu mengalami patah shaft mesin dan terkatung-katung di lautan," kata Kepala Kantor SAR (pencarian dan pertolongan) Pontianak, Yopi Haryadi saat dihubungi di Pontianak, Sabtu.
Baca juga: SAR temukan nelayan hilang di Teluk Kendari dalam kondisi meninggal
Dia menjelaskan, pihaknya pagi hari ini mendapat laporan bahwa KM Cahaya Baru mengalami musibah patah shaft mesin sehingga terkatung-katung di lautan.
"Mendapat laporan tersebut, kami langsung mengutus tim untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap 16 ABK dan penumpang KM tersebut," katanya.
Yopi menambahkan, saat ini RIB (rigid inflatable boat) dan satu Tim Rescue Pos SAR Sintete telah menuju lokasi KM Cahaya Baru sesuai dengan informasi terakhir keberadaan KM dan para ABK-nya.
"Semoga KM dan ke-16 ABK dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat tanpa kekurangan satupun," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan transportasi laut dan sungai agar lebih mengutamakan keselamatan, seperti melihat cuaca sebelum turun ke laut, kemudian mengecek peralatan pertolongan seperti pelampung, peralatan komunikasi dan termasuk mengecek layak tidaknya sarana transportasi itu.
Data Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, ke-16 ABK dan penumpang KM Cahaya Baru tersebut, yakni Japar (64), Edinsyah (52), Sabli (72), Syamsudin (66), Hamlit (64), Rajit (15), Hana/perempuan (39), kemudian anak-anak Dendi (2), Fatir (5), Fauzialdi (11), Abang Hidayat (11), Sulastri (12), Resa Satika (14), kemudian Hafizh (19), Jumli (18), dan Ijal ( 23).
Baca juga: SAR Biak berhasil evakuasi warga Prancis dilaporkan hilang
Baca juga: Tim SAR persempit lokasi pencarian korban kapal tenggelam
Pewarta: Andilala
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020