Sebanyak 1.166 warga dan santri dari Pondok Modern Gontor Kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur telah menjalani uji pemeriksaan COVID-19, dengan rincian 1.000 orang jalani tes cepat (rapid test) dan 166 orang sisanya menjalani tes usap spesimen lendir tenggorokan.Sebanyak 166 orang yang dilakukan tes usap atau swab test
"Ini hasil 'tracing' (pelacakan) dan 'testing' (pengujian) yang kami lakukan terhadap tiga klaster penularan COVID-19 selama tiga hari terakhir," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dalam keterangannya melalui layanan perpesan whatsapp diterima ANTARA, Sabtu.
Tiga klaster yang menjadi fokus tracing dan testing tim epidemologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dan GGTP COVID-19 Ponorogo itu adalah klaster Panjeng, Pondok Gontor dan klaster Ronowijayan.
"Sebanyak 166 orang yang dilakukan tes usap atau swab test adalah untuk mereka yang diidentifikasi sebagai kontak erat kasus konfirmasi positif COVID-19 di klaster Panjeng, Kepatihan Kidul dan Pondok Gontor," katanya.
Baca juga: Tujuh kasus COVID-19 di Pondok Gontor berasal dari luar daerah
Baca juga: Gubernur: Ponorogo dan Bondowoso masuk zona merah COVID-19 di Jatim
Untuk tes usap yang dikirim ke Laboratorium BBPTKL Surabaya, hasil belum keluar dan diterimakan ke GGTP COVID-19 Ponorogo.
Sementara hasil tes cepat atau rapid test COVID-19, Ipong enggan memberikan informasi hasil kepada awak media dengan alasan RDT atau tes cepat sifatnya hanya deteksi awal.
"Kalau swab (test) belum. Yang sudah ya yang saya umumkan tadi. Kalau Rapid (test) saya tidak harus mengumumkan, karena rapid (sifatnya) hanya deteksi awal," kata Ipong.
Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Ponorogo per Sabtu (11/7) bertambah empat orang, sehingga total akumulasi kasus tercatat sebanyak 81 orang.
Dari jumlah itu, 33 orang di antaranya telah sembuh dari COVID-19, dan tiga meninggal dunia.
Baca juga: ABK asal Ponorogo Jawa Timur reaktif corona dikarantina di Aceh Barat
Baca juga: Ponpes Gontor diisolasi setelah santrinya terkonfirmasi positif COVID
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020