Wimbledon yang awalnya dijadwalkan berlangsung 29 Juni-12 Juli itu dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Dua karena pandemi yang telah menewaskan lebih dari 44.000 orang di Inggris.
"Kami sekarang berada dalam posisi mengalokasikan hadiah uang kepada 620 petenis yang peringkatnya masuk dalam syarat keikutsertaan turnamen 2020, baik melalui penerimaan langsung ke undian utama atau dari sesi kualifikasi," lapor Reuters melansir pernyataan resmi AELTC.
"Dari total Rp183 miliar yang disepakati, AELTC akan mendistribusikan hadiah uang sebagai pengganti turnamen sehubungan dengan kondisi di tahun ini," tulis pernyataan itu.
Baca juga: Pembatalan Wimbledon tak berdampak besar secara finansial
AELTC menyebutkan, sebanyak 224 petenis sektor tunggal akan menerima masing-masing Rp228,5 juta dengan penilaian karena mereka ditetapkan untuk bersaing pada babak kualifikasi sementara 256 pemain dalam undian utama akan menerima masing-masing Rp457 juta.
Petenis sektor ganda akan menerima masing-masing Rp114,4 juta, petenis kursi roda dan quad masing-masing ditetapkan menerima Rp109 juta dan Rp 91,5 juta.
"Kami senang bahwa kebijakan asuransi kami telah memungkinkan untuk mengenali dampak pembatalan pada para pemain dan kami sekarang berada dalam posisi untuk menawarkan pembayaran ini sebagai hadiah atas kerja keras yang telah mereka investasikan," sebut Kepala Eksekutif AELTC Richard Lewis.
AELTC juga mengumumkan bahwa penomoran unggulan pada sektor tunggal putra untuk turnamen 2021 akan didasarkan pada peringkat, sementara untuk tunggal putri tidak ada perubahan.
Baca juga: Organisasi tenis sepakat perpanjang penundaan turnamen
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020