PT Geo Dipa Energi (Persero) siap menghadapi era normal baru (new normal) dengan berbagai strategi yang harus dilakukan untuk menjadi perusahaan energi geothermal yang andal dan membantu mempercepat pemulihan perekonomian nasional.Pergeseran sektor unggulan yang terjadi telah berimplikasi pada pentingnya digitalisasi ekonomi
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Ibrahim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menghadapi perekonomian Indonesia pada era normal baru, salah satunya digitalisasi ekonomi.
Baca juga: Geo Dipa tambah kapasitas PLTP 110 MW dukung energi ramah lingkungan
Pandemi COVID-19 dan era normal baru telah menyebabkan pergeseran sektor unggulan sehingga perlu melakukan beberapa terobosan seperti digitalisasi ekonomi guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.
"Pergeseran sektor unggulan yang terjadi telah berimplikasi pada pentingnya digitalisasi ekonomi untuk mempercepat proses recovery perekonomian pada masa new normal,” ujarnya saat perayaan sederhana Hari Ulang Tahun Ke-18 Geo Dipa, Kamis (9/7/2020).
Geo Dipa merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 1 berkapasitas 55 megawatt (MW) dan PLTP Patuha Unit 1 berkapasitas 60 MW.
Riki menjelaskan beberapa kesimpulan penting dari hasil riset untuk melakukan terobosan antara lain bahwa pandemi virus corona serta kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia telah membawa tatanan kehidupan baru bagi masyarakat yang kemudian dikenal dengan istilah new normal. Namun, istilah new normal belum dimengerti arti yang sesungguhnya untuk mencegah penularan COVID-19.
"Kesimpulan lain dari hasil riset adalah sektor unggulan nasional pada era new normal adalah sektor konstruksi khususnya infrastruktur termasuk ketenagalistrikan, sektor industri pengolahan, sektor informasi dan komunikasi serta sektor jasa keuangan dan asuransi,” tuturnya.
Dia menambahkan kesimpulan lain adalah DKI Jakarta sebagai satu-satunya provinsi di Jawa yang seluruh sektor unggulannya di bidang jasa yang relatif bertahan pada masa pandemi COVID-19 dan ke depan di era normal baru. Sementara provinsi-provinsi lain di Jawa, menurut Riki, diprediksi akan mengalami pergeseran sektor unggulan pada era normal baru menuju sektor informasi dan komunikasi karena masih minimnya pergerakan pembangunan.
Di usia ke-18, PT Geo Dipa Energi (Persero) merayakan secara sederhana dengan menerapkan protokol COVID-19 di dua unit wilayah kerja PLTP Dieng, PLTP Patuha, dan di kantor pusat Jakarta.
Menurutnya, kemajuan pesat Geo Dipa selama 18 tahun ini dilakukan melalui pengoperasian PLTP Dieng Unit 1, pembangunan PLTP Patuha Unit 1 yang selesai pada 2014 serta pengembangan PLTP Dieng Unit 2 dan 3 serta PLTP Patuha Unit 2 dan 3.
Dia menambahkan pandemi COVID-19 dan era normal baru bukan alasan kinerja perusahaan tidak optimal, justru menjadi tantangan dan pembuktian agar Geo Dipa menjadi perusahaan energi geotermal yang andal dan terpercaya.
Panas bumi merupakan sumber energi baru dan terbarukan. Pemerintah terus mendorong pengembangan panas bumi untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Baca juga: ADB setujui pinjaman 300 juta dolar AS untuk pembangkit panas bumi
Baca juga: Geo Dipa Unit Dieng salurkan bantuan pangan dalam rangka Ramadhan
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020