Kementerian Transportasi Vietnam pada Senin menyatakan bahwa kata frekuensi dan waktu penerbangan masih dibahas.
Dengan hanya 372 infeksi dan tanpa kematian, negara Asia Tenggara itu tidak melihat penularan lokal selama hampir tiga bulan, yang memungkinkannya untuk memulai kembali aktivitas ekonomi lebih cepat daripada banyak negara lain.
Vietnam menangguhkan semua penerbangan komersial dari dan ke China, serta berhenti mengeluarkan visa untuk wisatawan China pada Februari setelah kasus pertama terdeteksi di negara itu. Penangguhan visa untuk wisatawan China masih berlaku.
Otoritas penerbangan di Vietnam dan China akan memutuskan kapan penerbangan akan dilanjutkan dan frekuensinya, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
China adalah sumber wisatawan asing terbesar dan mitra dagang terbesar Vietnam. Turis China menyumbang sepertiga dari 18 juta turis asing yang mengunjungi Vietnam tahun lalu.
Tidak segera jelas apakah penumpang dari China akan menjadi sasaran program karantina 14 hari yang terpusat di Vietnam yang saat ini berlaku bagi pengunjung ke negara itu.
Pariwisata domestik di Vietnam telah berkembang pesat karena tidak adanya kedatangan orang asing, yang biasanya merupakan setengah dari seluruh pengeluaran wisatawan di negara tersebut.
Pejabat di Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pakar asing dan pekerja terampil, termasuk yang berasal dari China, telah dapat memasuki Vietnam selama pandemi, asalkan mereka menjalani karantina wajib.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pilot Inggris keluar RS, simbol keberhasilan Vietnam tangani COVID-19
Baca juga: Meski bebas corona, Vietnam belum siap membuka diri untuk turis asing
Baca juga: Hindari panas ekstrem, petani Vietnam tanam padi di malam hari
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020