"Muktamar diundur, kemungkinan jadi Juli tahun depan," kata Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-48 Sofyan Anif di Solo, Senin.
Meski sudah ada keputusan dari pusat, kata Sofyan, Tanwir akan melakukan rapat untuk membahas payung hukum yang mengatur terkait pengunduran waktu pelaksanaan tersebut.
"Tanggal 19 besok (Juli), kami Tanwir akan mengundang seluruh anggota Tanwir untuk memikirkan payung hukumnya seperti apa," katanya.
Baca juga: Pandemi COVID-19, Muhammadiyah tunda Muktamar ke-48
Ia mengatakan pihak panitia juga sudah menyiapkan skenario lain jika Muktamar Muhammadiyah tidak bisa diselenggarakan pada Juli tahun depan.
Menurut dia, jika hal itu terjadi maka muktamar akan dilakukan pada akhir tahun depan.
"Tentu akan dilakukan penyederhanaan juga, termasuk jumlah peserta akan ada pengurangan," katanya.
Terkait dengan Edutorium UMS yang rencananya akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan hingga saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan, dia mengeluhkan penyelesaian pembangunan yang tidak sesuai jadwal..
"Terakhir saya ke sana pengerjaannya sudah mencapai 90 persen, tetapi itu kan sudah mundur dua kali. Dulu sesuai nota kesepahaman pembangunan selesai di akhir Februari, kemudian mundur 100 hari kerja lagi jadi selesai 8 Juni. Ini mundur lagi diperkirakan sekitar akhir September selesai," katanya.
Sebelumnya, jika sesuai dengan jadwal awal Muktamar Muhammadiyah akan dilaksanakan pada 1-5 Juli 2020.
Baca juga: Muhammadiyah Jatim hormati putusan penundaan Muktamar akibat COVID-19
Baca juga: Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo bakal dihadiri ribuan peserta
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020