"Kita akan mendapatkan hibah cukup besar hampir satu miliar dolar AS untuk pendidikan dasar dari European Commision dan AUS Aid. European Comision akan menghibahkan sekitar 400 juta euro, dan AUS Aid sekitar 400 juta dolar AS," kata Nina Sardjunani dalam acara temu media dengan Bappenas di Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, hibah ini untuk menangani pendidikan dasar di Indonesia. Menurut dia, jumlah siswa untuk pendidikan dasar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sekitar 40 juta orang yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia.
Nina Sardjunani menjelaskan, kedua lembaga pemberi hibah tersebut telah menyetujui untuk memberikan hibah dalam konstruksi "Jakarta Commitment", dimana Indonesia yang menentukan syarat-syaratnya serta perencanaan hibah tersebut.
"Dalam melaksanakan hibah dipandu oleh prinsip-prinsip Jakarta Commitment, kita yang leading (memimpin), jadi rencana kita lah yang kita jadikan acukan," katanya.
Ia menambahkan dalam hibah ini yang menjadi acuan adalah rencana strategis yang berasal dari kementerian/lembaga yang mengurusi pendidikan dasar yaitu Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Agama (Depag).
"Mereka sudah mau mengikuti perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja. Pemberi hibah sangat baik bekerja sama dengan kita, menjunjung tinggi profesionalisme, nanti akan difinalkan masing-masing renstra baik Depdiknas maupun Depag," katanya.
Sementara itu, untuk pemantauan pelaksanaan pemanfaatan hibah itu akan dilakukan oleh masing-masing direktorat dengan mitra kerja mereka. (*)
Pewarta: mansy
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009