"Bukan memasang, tetapi mengganti, jadi mengupgrade alat WRS (warning receiver system) yang lama diganti dengan yang baru hasil rekayasa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," Kata Ketua Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Selasa.
Menurut dia, sistem penerimaan informasi atau WRS InaTEWS tersebut menggunakan teknologi yang lebih modern dari sistem yang ada sebelumnya, fitur baru dari sistem itu diyakini dapat menerima informasi gempa secara realtime dan jangkauan getaran gempa yang dirasakan.
"Kalau dulu (sistem) kan masih sederhana, sudah berteknologi tapi sederhana, namun sekarang alat itu sudah multifungsi, langsung bisa melihat kedalaman informasi gempa dan bisa melihat sebaran (dirasakan) gempanya, dan berapa kedalamannya," katanya.
Baca juga: Alat peringatan dini gempa-tsunami dipasang di Deliserdang-Sumut
Baca juga: KKP pasang sistem peringatan dini generasi baru milik BMKG
Dengan demikian, kata Dwi Daryanto, informasi terkait gempa bumi tektonik seperti apa dan potensinya sudah langsung bisa dilihat pada monitor yang terdapat di layar sistem yang terpasang di instansinya.
"(Alat) satu di Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) saja, karena Pusdalops itu nanti yang menyebarkan informasi ke masyarakat, sehingga alat itu semakin canggih dan lebih detail informasinya," katanya.
"Kalau (sistem) yang kemarin hanya seputar gempa saja, tetapi sekarang lebih detail, misalnya gempa itu berpotensi tsunami langsung keluar running text peringatan tsunami dan sebagainya," katanya.*
Baca juga: Stasiun Geofisika pantau kondisi peringatan dini tsunami di Cilacap
Baca juga: BPPT pasang CBT baru deteksi tsunami di perairan Indonesia timur
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020