• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Jakpus minta perketat pengawasan protokol kesehatan di pasar

Pemkot Jakpus minta perketat pengawasan protokol kesehatan di pasar

14 Juli 2020 14:04 WIB
Pemkot Jakpus minta perketat pengawasan protokol kesehatan di pasar
Petugas keamanan berjaga di Pasar Cempaka Putih, Jakarta, Senin (13/7/2020). (ANTARA Foto/ Nova Wahyudi/wsj)

pengelola bersama ASN dapat ikut melakukan pengaturan agar tercipta situasi kondusif di pasar

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional  wilayahnya selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi perpanjangan fase 1  menyusul temuan 41 kasus pedagang positif COVID-19 di Pasar Cempaka Putih.

"Ini harus di monitor terus sama pengelola pasar, jangan lepas tangan gitu. Jangan semuanya di serahkan ke pemerintah kota. Jadi pengelola pasar  harus aktif juga," kata Irwandi dalam rapat pimpinan di Gedung Walikota Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta turun drastis
 
Irwandi menambahkan pengetatan saat ini  menjadi suatu keharusan mengingat masih banyak pedagang dan pengunjung yang  kerap melanggar protokol kesehatan.

Ia meminta pengelola  memerhatikan jumlah pengunjung agar jangan sampai melebihi 50 persen dari daya tampung pasar dengan  menurunkan petugas untuk melakukan pembatasan.

Baca juga: Bangkitnya kasus COVID-19 Jakarta karena pemahaman keliru normal baru

"Misalnya sekuriti pasar nih kalau lihat pasar ramai. Ya kalau kepenuhan, pengunjungnya ditahan dulu jangan suruh masuk dulu. Kan gitu, jadi jangan sampai numpuk di dalam, ini kan bisa diatur. Namun  masih banyak pasar yang belum melakukan hal ini," ujar Irwandi.

Irwandi menyayangkan selama ini pengawasan di pasar-pasar masih  mengandalkan petugas Satpol PP, ia berharap pengelola pasar juga secara aktif saat ini bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat ikut melakukan pengaturan agar tercipta situasi kondusif di pasar selama PSBB transisi perpanjangan masih berlangsung.

"Pegawai dinas kan juga turut (pengawasan), nah harus efektif jangan cuma datang melihat-lihat. Tapi harus ikut mengatur di dalamnya (pasar),"tutup Irwandi.

Baca juga: Penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta tertinggi

Seperti diketahui, pasar menjadi salah satu lokasi yang menyumbang cukup banyak kasus positif COVID-19.

Hingga Minggu (12/7) terkonfirmasi sebanyak 6,8 persen kasus positif COVID-19 ditemukan dari pemeriksaan tes massal di pasar-pasar.

Terbaru, di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 41 pedagang di Pasar Cempaka Putih ditemukan terinfeksi virus asal Wuhan itu sehingga pasar haru ditutup sampai Rabu (15/7).

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020