• Beranda
  • Berita
  • Nabil Husein iri kepada klub yang difasilitasi pemda gelar swab test

Nabil Husein iri kepada klub yang difasilitasi pemda gelar swab test

14 Juli 2020 15:37 WIB
Nabil Husein iri kepada klub yang difasilitasi pemda gelar swab test
Bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin. ANTARA/HO-Borneo FC/am.
Presiden Klub Borneo FC Nabil Husein mengaku iri kepada klub yang difasilitasi oleh pemerintah daerah (pemda) setempat untuk menggelar tes usap (swab test) guna memastikan para pemain tidak terpapar COVID-19.

Dari 18 klub kontestan Liga 1 Indonesia, baru Persib Bandung yang mulai merencanakan latihan bersama dalam waktu dekat. Bahkan mereka mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan tes usap.

"Jujur saya iri segan tim di daerah lain. Mereka mendapat perhatian pemerintah dalam melalukan tes kesehatan," ujar Nabil seperti dilansir dari laman resmi Liga Indonesia di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Seluruh pemain Persib harus tes usap sebelum lanjutkan latihan
Baca juga: PSSI tekankan pentingnya protokol kesehatan pada lanjutan liga


Tes kesehatan ini menjadi sangat penting dalam mempersiapkan tim menyongsong bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia pada Oktober. Namun untuk menggelar tes usap bagi pemain serta ofisial membutuhkan dana tak sedikit.

Meski begitu, demi memastikan kesehatan seluruh pemain dan ofisial Pesut Etam, Nabil menyebut skuadnya akan melakukan tes usap secara mandiri meski harus mengeluarkan biaya yang tak murah.

"Ya ini risiko klub yang harus diambil sebelum berlatih bersama," kata Nabil menambahkan.

Sementara itu, dari informasi yang diterima Nabil, PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) juga akan memfasilitasi biaya tes cepat (rapid test) setiap pekannya saat kompetisi sudah bergulir.

"Informasi yang kami terima, tes kesehatan diakomodasi PT LIB. Alhamdulillah tidak memberatkan klub," kata Nabil menegaskan.

Sesuai rencana, skuad Pesut Etam akan berkumpul pada 10 Agustus. Namun, Nabil belum menyebutkan tempat latihan apakah di Samarinda atau langsung ke Yogyakarta.

Pasalnya, PSSI dan PT. LIB berencana memusatkan kompetisi di pulau Jawa, sementara tim-tim yang berasal dari luar Jawa akan ditempatkan di Yogyakarta.

"Memang keputusan yang berat. Kami tidak bisa bermain di Samarinda. Tapi melihat situasi agar lebih efisien, bertanding di Jawa sudah tepat. Semua harus menerima," kata dia presiden klub yang masih berusia muda itu.

Baca juga: Presiden: skuat Borneo FC berkumpul pada Agustus atau September 2020
Baca juga: Lerby Eliandry tak sabar nantikan kelanjutan kompetisi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020