• Beranda
  • Berita
  • Jepang telusuri penularan corona di teater Tokyo

Jepang telusuri penularan corona di teater Tokyo

14 Juli 2020 18:35 WIB
Jepang telusuri penularan corona di teater Tokyo
Sejumlah aktor menggunakan kostum zombie atau hantu pada pertunjukan rumah hantu drive-in oleh Kowagarasetai (Scare Squad), bagi orang-orang di dalam mobil untuk menjaga jarak sosial di tengah penyebaran virus corona (COVID-19), di sebuah garasi di Tokyo, Jepang, Jumat (3/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/pras/djo (REUTERS/ISSEI KATO)

Menyusul sejumlah besar infeksi yang terlihat di antara penonton kami, kami telah diinformasikan bahwa semua 800 penonton yang datang untuk melihat pertunjukan telah diidentifikasi sebagai kontak berisiko tinggi,

Pejabat kesehatan Tokyo pada Selasa meminta kepada lebih dari 800 penonton teater agar melakukan tes COVID-19 setelah produksi yang dibintangi oleh anggota boy-band Jepang terbukti menjadi sumber sedikitnya 20 kasus.

Saat jumlah infeksi COVID-19 terus meningkat di ibu kota Jepang, pemerintah Tokyo mengatakan pihaknya sedang berfokus pada teater di distrik hiburan Shinjuku, di mana infeksi juga ditelusuri ke klub kabaret.

Jepang sedang menggencarkan pelonggaran wilayah di negara tersebut, dengan berencana membuka kembali landasan di salah satu bandara terbesar Jepang, bahkan ketika infeksi masih menghantui kota-kota besar, daerah pedesaan dan pangkalan militer AS.

Klaster terbaru telah ditelusuri ke Teater Moliere, dekat daerah pelacuran Tokyo, yang menggelar pertunjukan selama enam hari dan dibintangi oleh sejumlah besar anggota boy-band awal Juli ini.

Baca juga: Jepang laporkan 107 kasus baru corona, tertinggi sejak 2 Mei
Baca juga: Jepang mungkin terapkan kembali status darurat bila kondisi memburuk


Pemerintah Tokyo mengaku pihaknya mengetahui infeksi pertama di antara anggota pemain pada 6 Juli, setelah pengujian mendapati 20 kasus terkait pada Senin malam. Pihaknya meminta semua anggota yang menghadiri pertunjukan agar melakukan tes COVID-19.

Produser drama, "Werewolf", pada Senin merilis pernyataan yang juga meminta pengunjung untuk menanyakan imbauan kesehatan.

"Menyusul sejumlah besar infeksi yang terlihat di antara penonton kami, kami telah diinformasikan bahwa semua 800 penonton yang datang untuk melihat pertunjukan telah diidentifikasi sebagai kontak berisiko tinggi," kata Rise Communications melalui situs miliknya.

Saat Tokyo berjuang mencegah infeksi COVID-19, rute perjalanan masuk dan keluar kota itu masih terbuka. Bandara Internasional Narita berencana untuk membuka kembali landasan keduanya menjelang hari libur pekan depan, menurut lembaga penyiar NHK.

Tokyo melaporkan 119 kasus baru COVID-19 pada Senin setelah selama empat hari mencatat di atas 200 kasus. Secara keseluruhan Jepang melaporkan sekitar 23.000 kasus, dan hampir 1.000 kematian COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang-AS bahas lonjakan kasus corona di pangkalan militer
Baca juga: Kasus COVID-19 Tokyo naik, Jepang tidak kembalikan status darurat

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020