"PMI Sumbar sudah merencanakan untuk meringankan beban korban gempa untuk membangun rumah sementara. Makanya yang belum didirikan rumahnya agar bersabar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman di Kampung Jambak, Padang Toboh, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu.
Bantuan rumah sementara untuk korban gempa, menurut wakil gubernur, berbagai pihak sudah dan sedang membangun sehingga masyarakat yang belum ada rumah akan mendapatkan.
Bahkan, sebutnya, Ikatan Alumni Universitas Pejajaran sudah menyatakan kesediannya untuk membantu membangun rumah sementara untuk korban gempa di Kabupaten Padang Pariaman.
Justru itu, bagi masyarakat korban gempa yang belum mendapatkan rumah sementara jangan berperasaan ada pilih kasih atau membeda-bedakan.
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pascagempa, tambahnya, terutama berkaitan dengan tempat tinggal merupakan sesuatu harus dipenuhi dalam tempo yang singkat. Namun, upaya pemenuhan itu membutuhkan pastisipasi dan keterlibatan semua pihak serta masyarakat sendiri untuk bangkit.
"Kita semua berkeinginan dan mempunyai harapan hendaknya suasana segera cepat pulih dan situasi seperti sedia kala, tapi prosesnya jelas membutuhkan waktu," katanya.
Justru itu, koordinasi dengan pemerintah, melibatkan dunia usaha dan masyarakat lokal, nasional serta mancanegara dalam rangka percepatan rekonstruksi dan rehabilitasi.
Marlis mengatakan, jika hanya pemerintah saja yang bekerja dan jalan sendiri tentulah hasil sesuai dengan harapan akan sulit tercapai karena dihadapkan keterbatasan anggaran.
Melalui partisipasi semua pihak itu, tambahnya, membuktikan adanya ikatan emosional dan rasa kepedulian yang tinggi atas sesama, artinya masyarakat yang korban gempa tidak sendiri.
Hasil verifikasi total rumah rusak akibat gempa di Sumbar berjumlah 279.432 unit, tercatat rusak berat sebanyak 135.448 unit, rusak sedang berjumlah 65.380 unit dan rumah rusak ringan 78.432 unit.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009