Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbincang secara virtual dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Kajiyama Hiroshi dan menyampaikan dua harapannya kepada menteri tersebut.Di hadapan saya dan jajaran kementerian terkait Mr. Kajiyama pun menyetujui hal ini dan akan berbicara dengan para pejabat pemerintah Jepang tentang dua hal ini
Pertama, agar mendukung sertifikasi ISPO bagi produk utama CPO dan turunannya dari Indonesia, seperti cangkang sawit agar bisa di ekspor ke Jepang.
"Karena hal ini banyak berhubungan dengan UMKM Indonesia," kata Luhut dalam unggahan di akun Instagram yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Kedua, Luhut juga berharap negeri sakura membantu Indonesia sebagai hub ekspor produk otomotif di kawasan lantaran saat ini Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan ASEAN, Australia dan Korea Selatan dan terus mendorong penyelesaian berbagai negosiasi FTA.
"Di hadapan saya dan jajaran kementerian terkait Mr. Kajiyama pun menyetujui hal ini dan akan berbicara dengan para pejabat pemerintah Jepang tentang dua hal ini," katanya.
Luhut berharap komunikasi dengan Menteri Kajiyama bisa dilakukan sekali dalam beberapa bulan untuk mengakrabkan hubungan kemitraan strategis antara Indonesia dan Jepang.
Mantan Menko Polhukam itu melakukan video call dengan Menteri Kajiyama bersama dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Rudolf Alexander Asmaun.
Dalam video call tersebut, Luhut juga menyampaikan keinginannya terkait relokasi investasi dan ekspansi perusahaan ke Indonesia. Ia mengaku optimistis lantaran Indonesia merupakan negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China.
Terlebih lagi, di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia akan memastikan kemudahan berbisnis lewat Omnibus Law dan Labour Law bagi investor tak hanya dari Jepang, tetapi dari negara lain seperti Amerika Serikat, China, dan lainnya.
Luhut juga menjelaskan kesiapan Indonesia dalam mengakselerasi pengembangan Kawasan Industri Batang seluas 4.000 hektare untuk keperluan relokasi investasi dan ekspansi usaha tersebut.
Ia meyakini persiapan tersebut akan membuat investor tak ragu soal iklim dan keberlangsungan investasi di Indonesia.
Ditambah lokasi strategis, infrastruktur terintegrasi dan lahan yang dimiliki pemerintah, investor cukup menyewa lahan untuk berinvestasi.
"Bak gayung bersambut, Mr. Kajiyama menyatakan bahwa Pemerintah Jepang tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia dan mengharapkan bantuan untuk memfasilitasi investasi tersebut. Saya kemudian berpikir jika kelak kawasan industri ini beroperasi, maka akan semakin banyak lapangan pekerjaan yang bisa terserap bagi masyarakat Indonesia, khususnya penduduk sekitar wilayah Batang," katanya.
Baca juga: BKPM sebut investor China dan Jepang bersaing ketat masuk Indonesia
Baca juga: Luhut: Investasi perikanan Jepang di Natuna segera dimulai tahun ini
Baca juga: Jepang targetkan investasi 3 miliar dolar AS untuk ASEAN
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020