"Dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini, kemungkinan besar kompetisi berjalan tanpa bisa disaksikan penonton secara langsung. Untuk itu kami mohon kerja sama dari para suporter agar tidak datang ke stadion dan tidak melakukan nonton bareng saat mendukung tim kesayangannya," ujar Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Selasa.
Menurut Iriawan, hal itu dilakukan agar COVID-19 tidak menyebar di kerumunan.
Baca juga: PSSI tekankan pentingnya protokol kesehatan pada lanjutan liga
Para pendukung, lanjut dia, disarankan untuk menyaksikan kiprah klub favoritnya di tempat tinggal masing-masing.
"Cukup dengan memberikan dukungan dari rumah atau lewat media sosial," tutur purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal tersebut.
PSSI, lanjut Iriawan, sangat mengerti arti penting suporter bagi klub-klub sepak bola di Indonesia.
Baca juga: LIB kebut penyelesaian teknis lanjutan liga
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan yang terbaik. PSSI tidak ingin terjadi hal-hal negatif terhadap para suporter termasuk kerusuhan yang bisa berujung pada jatuhnya korban jiwa.
"Kami ingin jangan ada lagi korban jiwa dari suporter di kompetisi liga di Indonesia. PSSI juga telah membentuk divisi pembinaan suporter dan fans engagement yang telah melakukan berbagai pertemuan dengan kelompok suporter. PSSI tentu butuh dukungan, saran maupun kritik dari suporter untuk kemajuan sepak bola Indonesia," tutur Iriawan.
Terkait hal tersebut, PSSI mengapresiasi kegiatan Pelatihan Manajemen Suporter Sepak Bola yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta pada 13-16 Juli 2020.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memastikan bahwa Liga 1 musim 2020 berlanjut mulai 1 Oktober 2020. Liga 2 dan 3 juga akan bergulir, tetapi jadwalnya belum diputuskan.
Baca juga: Dirut LIB pastikan lanjutan Liga 1 digelar di Pulau Jawa
Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020