"Peluncuran ini bertujuan untuk mendorong 'link and match' yang lebih erat, berkelanjutan dan mendalam antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto.
Wikan menjelaskan kerja sama antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri berada dalam program "pernikahan massal" yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim.
Baca juga: Kemendikbud targetkan 90 persen vokasi "nikah massal" dengan industri
Forum tersebut, kata dia, bertujuan untuk menjembatani dan menyelaraskan pendidikan vokasi dengan industri melalui "pernikahan massal".
Program "pernikahan massal" tersebut merupakan strategi untuk mencapai sinergitas pendidikan vokasi dan dunia industri dengan cara penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses belajar, peningkatan kapasitas SDM vokasi, penyelenggaraan magang secara terstruktur, dosen dan guru tamu dihadirkan ke kampus atau lembaga kursus, komitmen penyerapan lulusan, dan nantinya mengarah pada penyediaan beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan cara kerja di industri, dan riset terapan pendidikan vokasi dan industri.
"Forum yang kami singkat dengan sebutan Rumah Vokasi, yang sifatnya satu hubungan kekeluargaan yang besar untuk mengembangkan pendidikan kita," jelas dia.
Rumah Vokasi itu akan menjalankan beberapa kegiatan seperti merumuskan kebijakan atau strategi dan program pendidikan vokasi meliputi kurikulum, asesmen yang cocok dengan kebutuhan industri, akreditasi, model pembelajaran seperti apa, hingga praktik kerja industri seperti apa yang menguntungkan kedua belah pihak.
Baca juga: Kemendikbud : Program "Pernikahan Massal" untungkan dunia industri
"Kemudian memberikan masukan berupa informasi yang dibutuhkan oleh industri terkait kebutuhan tenaga kerja di industri maupun lulusan yang tersedia kepada industri. Memberikan rekomendasi pelatihan yang kompetensinya diakui industri," jelas dia.
Pembentukan Rumah Vokasi ditandai dengan kegiatan peluncuran secara daring oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang kemudian diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbud dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum APINDO Hariyadi B Sukamdani, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar, serta perwakilan lembaga atau asosiasi sebagai anggota forum pengarah vokasi.*
Baca juga: Kemendikbud susun indikator "pernikahan massal" vokasi dan industri
Baca juga: KADIN: Lulusan pendidikan vokasi harus bisa jadi bagian dari industri
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020